Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[10/55] "No Other, The Story"

10 Februari 2019   10:13 Diperbarui: 10 Februari 2019   10:45 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

MANSHI'S DIARY

CHAPTER 10

ALL MY HEART

Aku tersenyum melihat Yifang membantu Ryeowook membawakan dua piring kentang. Sekarang keduanya duduk di ruang kosong di antara Yesung dan Heechul. Untung Yifang bukan duduk di tengah Yesung dan Ryeowook, kalau tidak dia bisa pingsan tiba-tiba deh, hahaha. 

Ngomong-ngomong, ini untuk pertama kalinya aku melihat KRYSD secara langsung. Salah sih, KRYS... Donghae-nya tidak ada sekarang. Kyuhyun tampan; Ryeowook imut; Yesung berkarisma; Sungmin manis. Yang namanya Heechul ini juga cantik, aneh. 

Zhoumi kelihatan oke juga, sayang kurus. Aku tidak suka pria kurus sih. Kenapa sih itu si Yifang tarik dress-nya terus? Kayak orang kampung deh, padahal dia orang Guangzhou.


"Kau kenapa, Yifang?" Tanya Heechul heran.

"Err... tidak," jawab Yifang, tapi masih menarik dress-nya.

"Tenang saja. Tidak kelihatan kok."

"Dasar si oppa!!!"

"Ngomong-ngomong, kau kelihatan berbeda sekali dari tadi pagi. Kau pergi make over yah?"

"Make over? Ah, tidak... ini semua berkat Manshi."

Yang namanya Heechul tiba-tiba memandangku penuh rasa ingin tau.

"Kau yang melakukan itu? Mahalkah?"

"Oh, tidak mahal dong," jawabku dengan nada bangga, "20000 won."

Semuanya tiba-tiba berteriak kompak, "apa???"

"Wah... padahal kelihatannya bajunya bermerk," komentar Kyuhyun.

"Tidak, itu yang palsu kok."

Mereka sibuk bertanya padaku bagaimana aku bisa mengubah Yifang. Aku bangga sekali. Tapi yang membuatku heran, si Zhoumi tak henti-hentinya memandangi Yifang.

"Yifang imut," puji Ryeowook.

Aih, fatal. Lihat tuh mukanya Yifang semerah kepiting rebus.

"Yifang... Mai Yifang... kau dari China kota mana?" Tanya Zhoumi.

"Aku dari Guangzhou," jawab Yifang.

"Umurmu sekarang?"

"Aku sekarang 20. Kenapa, Zhoumi gege?"

"Ah! Seumuran dengan Wookie dong," komentar Sungmin sambil memakan satu keripik.

"Ah!!!!!!!! MAI YIFANG! Kau lupa yah denganku?" Tanya Zhoumi tiba-tiba.

"Apa?" Yifang balik bertanya.

"SMP! Kau murid SMP sekolah umum Zhonghua bukan?"

"Bagaimana gege tau?"

"Karena aku kakak kelasmu! Apa kau lupa? Kita sama-sama di klub Palang Merah!"

Aku melihat Yifang yang berpikir keras, raut wajahnya sangat serius, namun tiba-tiba wajahnya cerah kembali.

"HO!!! AKU INGAT! Mimi gege!"

"Ya, benar! Ya ampun, setelah sekian lama... kita bertemu lagi!"

Keduanya jadi asyik bernostalgia. Rupanya Zhoumi kelahiran Wuhan, pada waktu SMP bersekolah di Guangzhou, dan waktu SMA dia sudah pindah ke Seoul. Rupanya juga, mereka berdua dulu cukup akrab. Hahaha, seperti cerita komik-komik yah. Dan sepertinya, KRYSD dan teman-teman mereka ini adalah pria-pria yang baik, terutama si Ryeowook. Masakannya juga enak. Rasanya tidak rugi kalau aku sering-sering main kesini.

"Ah ya, sudah malam nih, aku mau pulang," kataku setelah terlibat obrolan seru tentang perbedaan pendidikan di China dan di Korea.

"Cepat sekali," protes Heechul.

 "Iya, soalnya aku... besok masih banyak kerjaan."

"Lain kali main kesini lagi yah, Manshi," pinta Ryeowook tulus.

"Kalau tidak merepotkan kalian."

"Tentu saja tidak merepotkan," ungkap Yesung.

   "Baiklah. Sampai ketemu lagi."

Ryeowook dan Yesung yang mengantarku keluar. Hmm... pokoknya kesanku hari ini pada mereka baik sekali. Plus lagi, sekarang aku punya teman-teman baru, Yifang, Meifen dan Xili. Perasaanku mengatakan aku dan mereka akan akrab. Ya sudah, kita lihat saja kelanjutannya nanti.

"Hei, Manshi!" aku mendengar seorang pria memanggilku.

Lalu kulihat Heechul berlarian mengejarku. Rambutnya yang agak pirang panjang terbang di sekitarnya.

"Ya, oppa?" tanyaku.

"Katamu tadi... kau sekarang sedang cari kerja, kan?"

"Yep, benar."

"Bagaimana kalau kau kerja di salonku?"

"Salon? Oppa buka salon?"

"Yah, bukan salonku sih, tapi aku GM disitu. Salon itu punya teman kami yang lain. Dia CEO sih, jadi banyak kerjaan yang perlu diurusnya. Dia serahkan kerjaan memilih karyawan ke aku. Kalau kau tertarik sih."

"Memangnya aku cocok kerja di salon? Aku belum pernah kerja sama sekali, belum punya pengalaman kerja, juga Cuma lulusan SMA."

"Mungkin saja cocok. Kurasa kau bisa kumasukkan di bagian make over, soalnya tadi aku lihat hasil kerjamu mengubah Yifang bagus kok. Kalau kau tertarik, hari Senin waktu pembukaan kau datang saja ke salon itu sambil bawa lamaran pekerjaanmu. Kita bisa coba seminggu waktu training, jadi aku bisa menilaimu dengan lebih baik."

"Wow, oppa... gomawo."

"Jangan sungkan. Kita coba dulu saja."

 "Hoi, Heechul hyong. Sudah mau pulang?"

Aku menolehkan kepalaku. Ada seorang pria imut yang berjalan ke arah kami. Kulitnya putih, senyumnya manis, rambutnya pendek. Ah, aku tau siapa dia. Aku pernah melihatnya di beberapa drama Korea. Yap, dia adalah bintang acting muda Korea, Kim Kibum.

        

I still can't say those words, the words that make my voice run dry

       

I love you more than anyone else, only you and me nannana nannana nanna

       

I am happy this time, really, thank you for coming to me, really

            

The one who gives everything to me, only you and me nannana nannana it's you

Tunggu. Si Kim Kibum ini kenal dengan Heechul? Bagaimana bisa? Bukankah ini membuktikan Seoul terlalu kecil?

"Ini..." Kibum bicara sambil menunjukku.

Sial. Ternyata si Kibum ini memang imut, apalagi dilihat langsung, jauh lebih imut.

"Ini teman baru kita, Cai Manshi. Manshi, ini dongsaeng-nya Yesung, juga sepupuku, Kim Kibum," Heechul mengenalkan.

Aku tak bisa menahan mulutku untuk ternganga, "dongsaeng-nya Yesung oppa?"

"Iya. Apakah kau tidak merasa mereka mirip?"

Dunia ini memang terlalu kecil.

"Annyeong, aku Kibum," Kibum mengulurkan tangannya.

Aku menyambut uluran tangannya dan membalas senyumnya, berharap senyumku tidak terlalu jelek dibandingkan senyum manisnya. Ah ya, dia ada miripnya dengan Yesung. Dan lagi, Yesung dan Kibum bersaudara adalah sepupu Heechul. Aneh.

"Hyong tidak pernah mengenalkan teman-teman wanita hyong padaku."

"Ya~ ini barusan kan aku kenalkan. Kau pulang saja, nanti di apartemen bisa lihat banyak teman wanita baru," ujar Heechul.

"Benarkah? Baiklah, aku pulang. Manshi, sampai ketemu."

Aku membalas lambaian tangannya. Ketika Heechul bilang soal teman-teman wanita, aku jadi ingat ada satu hal penting yang mungkin Heechul bisa bantu.

"Oh ya, oppa, oppa kan bisa tawarkan aku pekerjaan. Bagaimana dengan Yifang dan yang lainnya? Aku dengar Yifang juga mau cari kerja," pintaku.

"Oh ya? Ahh... Yifang ya... dia sih seharusnya tidak susah cari kerja. Baiklah, aku coba lihat-lihat nanti," janji Heechul.

"Oke. Gomawo, oppa. Bisa beri aku alamat salonnya?"

Aku mengeluarkan kertas dan pena dari dalam tas backpack-ku. Heechul menuliskan alamat salonnya padaku.

"Yap. Sampai ketemu."

Aku berjalan pulang dengan hati lebih ringan. Yah, meski belum pasti, setidaknya aku diberi kesempatan untuk mencoba pekerjaan pertamaku selama aku hidup di Seoul dalam setengah tahun ini. Akhirnya... fuiiiih. Ada untungnya yah berteman dengan Yifang dan yang lainnya.

Hari Senin tiba juga. Menurut Heechul, aku bebas memakai pakaian apa saja, karena toh aku masih training, dan yang kedua, bagianku adalah di make over, yang berarti mengharuskan aku tampil modis. Jujur saja mungkin ini adalah pekerjaan yang cocok untukku. Untungnya, letak salon baru itu tidak jauh dari apartemenku. 

Aku hanya perlu naik MRT dan melewati 4 stasiun. Letak salonnya pun tidak jauh dari pintu keluar stasiun. Salonnya... wow... ini salon besar, kan? Si Heechul hebat juga nih, muda-muda begitu bisa jadi GM di salon besar begini. SHe Salon. Nama yang aneh. Lha? Ini pegawai salon sudah ada 6 orang kok. Tapi untuk salon ukuran besar begini, jumlah itu terlalu sedikit kayaknya.

"Hei, Manshi, kenapa kau bengong disitu? Ayo masuk," panggil Heechul dari pintu depan salon.

Tidak perlu kaget sih melihat si Heechul sangat modis. Dasar GM aneh. Aku mengikutinya masuk ke ruangan cukup luas setelah lewat ruangan salon, disitu rupanya ruangan GM. Plakat nama emas Kim Heechul-Jin Xiche diletakkan rapi di mejanya. Dia mempersilakan aku duduk di seberang mejanya.

"Lamaran pekerjaanmu?"

Aku menyerahkan berkas lamaranku padanya.

"Nah, untuk sementara, kita punya 2 pencuci rambut, 2 stylish dan 2 orang akan bekerja bersamamu di bagian make over specialist. Setiap bagiannya akan ada leader-nya, termasuk bagian make over specialist. Aku harap kau bisa bersaing dengan dua orang itu, untuk memperebutkan posisi leader. Sampai disini, cukup mengerti?"

"Eng... aku ingin tau soal gaji dan fasilitas yang lain?" tanyaku.

Heechul tersenyum, "make over staff akan digaji 144600 won tiap bulan, 177800 untuk make over leader. Dengan performa yang baik, gaji akan dinaikkan tiap tahun sebesar 10%. Oh ya, make over staff off seminggu sekali, juga ada sistem shift seminggu tiga hari, sedangkan make over leader off juga seminggu sekali, lalu masih dapat tiga hari libur tiap bulan, meski tidak ada sistem shift. Semua pegawai salon mendapat makan gratis sekali dalam sehari. Apa sudah jelas?"

Wow, aku harus dapat posisi leader itu! Gajinya menggiurkan!!!

"Yap. Lalu... apa saja pekerjaanku?"

"Baik, sekarang aku jelaskan pekerjaan bagian make over."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun