"Assalamualaikum..."  Samin mengucap salam.
    "Waalaikumsalam,"jawab Sri dari dalam rumah.Sri melangkah ke ruang tamu dan membukakan pintu ruang tamu.Sri kaget karena di hadapannya adalah Samin dan istrinya yang baru saja pulang dari rumah sakit.
    "Wah Pak Samin,Bu Samin... silakan masuk dulu,"sambut Sri dengan ramah. Samin dan istrinya merasa terhormat karena disambut dengan ramah oleh  Sri.Setelah mereka duduk, Sri bertanya,"Ada apa ya.. Pak..Bu,"Samin yang dari tadi kelihatan sedih dan sering menunduk menjawab pertanyaan  Sri,"Begini Bu saya ke sini mau bertemu dengan Pak Amir...."  Sri pun paham perkataan Pak Samin kemudian ia berkata,"Sebentar ya Pak... Bu... saya panggilkan Bapak dulu,"ujar Sri melangkah menuju ke ruang belakang.
   Beberapa saat kemudian Samin datang dan  Sri sudah membawa minuman dan makanan kecil."Dak usah repot-repot Bu...,"ujar Bu Samin."Dak Bu...  ini hanya air dan makanan sekadarnya saja....o iya silakan diminum dulu...,"jawab Bu Sri.
    Setelah minum kemudian  Samin menyampaikan maksud kedatangannya yaitu mau meminta maaf atas perlakuannya kepada  Amir  dan dia tidak bisa menahan air matanya. Pak Amir pun menerima permohonan maaf dari Pak Samin. Akhirnya mereka hidup rukun dan saling menolong apabila ada kerepotan. Samin sendiri mengalami perubahan pada sikapnya, yang dulu temperamental dan bengis kini menjadi seorang yang santun kepada orang lain dan sabar tidak mudah marah.