Mohon tunggu...
Ayushi Hernawa
Ayushi Hernawa Mohon Tunggu... -

Hanya ingin berbagi...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bulan Ramadhan Kita

31 Juli 2011   00:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:13 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13120717172097626035

Alhamdulillah...

Bulan penuh rahmat dan barokah akhirnya bisa kita jumpai kembali. Dan alhamdulillah Ya Allah, tahun ini kami dapat berkumpul dengan keluarga di bulan yang sangat istimewa ini. Lima tahun telah berlalu sejak pernikahan kita, mas. Dan setiap bulan puasa kita selalu terpisahkan oleh jarak dan keadaan. Tiba-tiba aku ingat saat bulan kedua pernikahan kita, yang kala itu masih hangat-hangatnya bulan madu. Aku memutuskan untuk meninggalkanmu sendiri di kota besar ini untuk kembali ke kampung dan berjibaku dengan waktu membuat kue-kue kering untuk dijual saat lebaran, dengan harapan uang hasil jualanku bisa kita pakai untuk mengontrak rumah.

Bulan puasa tahun kedua di pernikahan kita, kembali aku harus meninggalkanmu untuk hal yang sama, kali ini agar kita punya uang lebih untuk membeli rumah.

Bulan puasa ketiga pada pernikahan kita, kembali sekali lagi kutinggalkan dirimu sendiri membantumu menambah tabungan untuk persiapan kelahiran anak kita.

Bulan puasa di tahun keempat, aku sudah mulai egois membiarkanmu melewatinya sendirian seperti sudah menjadi kebiasaan kita. Kali ini tanpa ada keinginan apapun kecuali uang yang lebih. Kemudian seperti tersadar, aku terbangun dari gelapku. Apa yang kulakukan padamu, mas. Tak pernah sekalipun aku memasakkan masakan yang istimewa disahur pertamamu, aku tak pernah pusing memikirkan berbuka apa kamu hari itu. Aku melewati malam-malam teristimewa tanpa membaca Al-qur'an bersamamu. Aku kehilangan rasa syukur atas nikmat berlebih dengan tidak pernah sholat berjama'ah bersamamu. Sudah lima tahun, mas...

Ini tahun kelima pernikahan kita. Kuputuskan untuk tetap mendampingimu disini. Walau mungkin tak ada uang lebih, walau kita harus menahan diri dan bersikap seadanya. Walau tabungan kita tak tambah di bulan depan. Tapi kuputuskan untuk tetap disampingmu.

Ingin kumasakkan masakan kesukaanmu, sayur asem, lodeh, tempe goreng, tahu goreng, lele bumbu santan, semua...semua yang kau inginkan yang belum pernah kau rasakan dalam empat tahun puasa kita semenjak pernikahan kita. Ingin kubangunkan sahurmu, ingin siapkan sajadah hangat untuk sholat berjama'ah kita, ingin aku membaca Al Qur'an bersama-sama. Ingin kunikmati setiap detik Ramadhan tahun ini bersamamu. Semoga Ramadhan tahun ini memberi berkah dan hidayah pada keluarga kecil kita.  Amin....

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun