Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

5 Hal di Balik Gagahnya Pelaku Perundungan

21 Januari 2021   07:07 Diperbarui: 21 Januari 2021   07:24 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Mika Baumeister on Unsplash

Memasuki era digital dengan media dan jejaring sosial yang terus berkembang, kadang membuat kita harus memilih, membully atau dibully.

Menurut data the National Institute of Mental Health, tahun 2012 ada 2,2 juta atau 9,1% remaja di Amerika mengalami depresi yang parah akibat cyber bullying. Lima sampai delapan persennya bahkan bunuh diri. Sekitar 157.000 remaja berumur 10--24 tahun dilarikan ke UGD karena berusaha bunuh diri.

Mungkin kita berpikir, itu kan di Amerika, bukan Indonesia. Ya sih, tapi itu data tahun 2012, sembilan tahun silam ketika Indonesia belum terlalu gandrung dengan media sosial.

Hari ini, medsos menyita lebih dari sepertiga masa hidup kita setiap hari. Artinya, kejadian yang sama bukannya tidak mungkin juga terjadi di Tanah Air, atau bahkan lebih dari itu.

Jika kamu pernah menjadi korban bully, jangan keburu depresi. Fakta berikut ini akan membuatmu sadar, tukang bully justru adalah pecundang yang patut dikasihani. Dikutip dari genmuda.com (13/12/17), ada lima penyakit atau kondisi yang kemungkinan besar diderita para pelaku perundungan.

1. Narsisisme

Atau lebih sering disebut narsisme. Para pakar menganggap bahwa narsisme adalah ciri utama gangguan kepribadian.

Berbeda dengan rasa percaya diri yang dibangun atas dasar pencapaian yang telah diraih, keterampilan, atau prinsip yang dipegang teguh. Narsisme umumnya didasari oleh rasa takut gagal, kekhawatiran kelemahan dirinya diketahui orang lain, dan perasaan tidak nyaman yang tertanam dalam di benak terhadap ketidakmampuan diri.

Tingkat narsisme yang sangat tinggi dapat mengarahkan seseorang kepada narcissistic personality disorder (NPD). Orang dengan NPD umumnya menunjukkan sikap arogan, minim empati, manipulatif, dan kebutuhan yang konsisten terhadap pujian.

2. Sadisme

Dalam sebuah penelitian di Kanada pada 2014, disimpulkan bahwa pelaku cyber bullying sangat senang jika orang lain merasakan kesulitan atau kesakitan. Dan hal tersebut merupakan ciri dari penyakit psikologi sadisme.

Baca juga: Dibully Gara-gara Selera Musik

3. Psikopat

Andrew Faas, mantan eksekutif senior dua organisasi ritel terbesar di Kanada sekaligus penulis buku The Bully's Trap mengatakan, "Seorang psikopat memotivasi orang lain melalui rasa takut, dan bukannya rasa hormat. Mereka berniat untuk menghancurkan daripada membetulkan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun