Romantis, tapi 4 Seremoni Ini Pelan-pelan Merusak Bumi

Banyak tindakan manusia yang dilakukan atas dasar kasih sayang. Hal itu tentu baik. Tapi akan lebih baik jika kasih sayang kita pada satu benda atau makhluk tidak membuat kita abai pada benda atau makhluk lain.

Yang membedakan manusia dari hewan adalah akal. Sebab dengan instingnya, hewan-hewan juga memiliki rasa kasih sayang. Tapi mereka tidak mampu mengelola tingkah mereka untuk adil terhadap sekitar dan menjaga alam kita. Karena memang hanya manusia yang diamanahkan sebagai pengelola bumi, bukan yang lain.

Bicara soal kasih sayang, kamu mungkin terharu dengan romantisme seremoni di bawah ini. Tapi kamu perlu tau efeknya bagi bumi, bagi kelangsungan hidup kita. Jadi tak perlu terinspirasi.

Melepaskan Lentera

Dalam beberapa peringatan/perayaan, di banyak negara dilakukan pelepasan lentera yang mengandung macam-macam filosofi. Tapi filosofi apa pun itu, tak sebanding dengan efek yang dihasilkannya.

Ada rumah dan pohon yang terbakar saat api jatuh. Ada hewan yang memakan rumput bercampur lelehan lilin. Belum lagi sampah-sampah lampion yang tak habis terbakar.

Baca juga: Perubahan Iklim di Indonesia

Bunga dan Boneka Kesedihan

Peristiwa penembakan, bom yang memakan banyak korban sipil, dan berbagai peristiwa buruk lainnya, memang hal yang mengerikan. Pada akhirnya orang berpikir untuk membuat aksi solidaritas, misalnya dengan memberi bunga dan mainan di tempat kejadian pada setiap tahunnya.

Lalu, untuk apa barang-barang itu setelah seremoni selesai? Bunga asli bisa terurai di tanah. Bunga plastik hanya akan menjadi sampah. Boneka-boneka yang sudah tidak menarik terbuang begitu saja. Alangkah baiknya jika uang untuk membeli boneka dan bunga plastik dikumpulkan dan disumbangkan bagi para korban.

Kado untuk Perayaan Tahunan

Kalau kamu sudah berusia 20 tahun, mungkin kamu tidak merayakan ulang tahun sebanyak 20 kali ataupun menerima banyak kado setiap tahunnya. Tapi pada perayaan Natal, Valentine, dll, yang dirayakan banyak orang, akan banyak kotak serta kertas kado terserak setiap tahun.

Sampah rumah tangga yang kita hasilkan setiap hari saja sudah banyak, apalagi ditambah sampah momentual yang bisa dihasilkan beberapa kali dalam setahun.

Gerakan mendaur ulang sampah oleh individu memang sudah banyak dilakukan. Tapi tak akan sebanding jika sampah yang dihasilkan tidak dikurangi.