Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

ChatGPT dan Nasihat Finansial yang Rasional

13 Maret 2023   20:21 Diperbarui: 15 Maret 2023   08:10 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ChatGPT (Mobilesyrup via Kompas.com)

ChatGPT sedang menjadi topik perbincangan hangat. Kehadirannya langsung menarik perhatian banyak orang, terbukti jumlah penggunanya yang terus meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu.

Dua bulan sejak awal resmi diluncurkan akhir November tahun lalu, penggunanya diperkirakan sudah lebih dari 100 juta. Sementara 1 juta pengguna bahkan sudah diraih di lima hari pertama.

Banyak yang meramalkan ChatGPT yang dirancang oleh OpenAI, perusahaan tertutup yang terafiliasi dengan Microsoft ini akan menjadi ancaman serius bagi perusahaan yang bergerak di layanan industri serupa.

Tak terkecuali bagi Google yang ketenarannya seolah abadi dan tak pernah bisa ditandingi. Selama ini publik meyakini Google sebagai mesin pintar yang bisa mencari informasi apapun yang sedang dicari dan dibutuhkan pengguna.

Bila Google disebut sebagai mesin pencari informasi yang pintar, ChatGPT sepertinya justru sedang berupaya menjadi mesin/robot yang kepintarannya melebihi Google.

Ada dua alasan. Pertama, bila Google mampu menyajikan banyak pilihan informasi atas pertanyaan atau pencarian informasi yang kita lakukan, ChatGPT bahkan sudah "memilihkan" informasi yang paling sesuai dengan pertanyaan/pencarian kita. Tidak perlu lagi "klik" berikutnya.

Kedua, ChatGPT menampilkan diri seperti bukan mesin melainkan layaknya teman berdiskusi. Cara menjawabnya lebih "manusiawi". Ibarat kita sedang ngobrol atau bertukar pesan dengan orang lain.

ChatGPT juga punya daya ingat yang lumayan. Kita bisa mengajukan pertanyaan lanjutan atas pertanyaan kita sebelumnya dan ternyata mampu dijawab tanpa "lari" dari konteksnya.

Kita tinggal mengetik perintah "lanjutkan" atas penjelasan yang sudah disampaikan, maka penjelasan lanjutannya secara otomatis akan diberikan.

Semakin menarik karena ChatGPT bisa diperintahkan untuk melakukan banyak hal, mulai dari membuat puisi, membuat resume buku, membuat artikel singkat, bahkan membuat lelucon (jokes). 

Layanan ChatGPT semakin tenar dan banyak dimanfaatkan orang. Ada yang menggunakannya untuk semakin mempermudah pekerjaan misalnya dalam hal pembuatan konten oleh para content creator.

Ada juga yang menggunakan ChatGPT sekadar alat bermain dengan cara menanyakan hal-hal yang iseng. Persis istilah "Homo Ludens" yaitu manusia adalah "makhluk bermain" yang senang bermain atau menciptakan permainan.

Tentu saja ChatGPT masih punya kelemahan, namun seiring perjalanan waktu dan pembenahan yang terus dilakukan, rasanya tidak mustahil layanan informasi berbasis teknologi dan kecerdasan buatan ini akan berkembang pesat.

Nasihat finansial

Keisengan saya muncul. Bagaimana bila ChatGPT diajak ngobrol seputar finansial? Apakah ia bakalan "nyambung"? Langsung saya tuliskan perintah: "berikan tips menjadi kaya"

ChatGPT butuh waktu sekitar 2-3 detik sebelum mulai menuliskan jawabannya yang berbunyi demikian: "Tidak ada jaminan pasti bahwa seseorang akan menjadi kaya, namun ada beberapa tips yang bisa membantu dalam membangun kekayaan:

1. Mulailah dengan membangun keterampilan dan pengetahuan yang akan membantu Anda dalam mencapai tujuan keuangan Anda. Anda dapat memulai dengan mengikuti kursus, membaca buku, atau mencari mentor dalam bidang tertentu.

2. Berinvestasi dalam diri sendiri dengan menabung dan memperoleh aset yang dapat menghasilkan pendapatan pasif. Contohnya investasi dalam saham, obligasi, real estate, atau bisnis.

3. Hindari utang konsumtif dan berfokus pada utang produktif yang dapat menghasilkan pengembalian investasi positif.

4. Buatlah rencana keuangan jangka panjang dan tetap disiplin dalam mengelolanya. Tetapkan tujuan keuangan dan buatlah anggaran untuk memantau pengeluaran Anda

dst......

lalu ditutup dengan kalimat "Ingatlah bahwa kekayaan bukanlah segalanya dan kesuksesan yang sejati adalah memperoleh keseimbangan antara kekayaan, kesehatan, dan kebahagiaan". Terdengar cerdas dan bijaksana, bukan?

Saya belum puas. Lalu saya mengajukan beberapa pertanyaan lagi dan lebih spesifik. Mulai dari pertanyaan, Apa itu investasi? Apa itu saham? Apa itu bitcoin? dan seterusnya. Semua pertanyaan itu bisa dijawab dengan lugas dan lengkap. Jawaban yang diberikan persis sama dengan yang sering disampaikan para ahli finansial.

Keisengan saya kembali muncul. Saya menuliskan, "berikan rekomendasi saham yang akan naik tinggi". 

ChatGPT menjawab, "Sebagai AI, saya tidak dapat memberikan rekomendasi saham yang akan naik tinggi karena investasi saham sangatlah kompleks dan ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja suatu saham di masa depan, seperti kondisi pasar, situasi politik dan ekonomi, serta kinerja perusahaan"

Selanjutnya ia banyak "menceramahi" saya agar melakukan riset, analisis, dan evaluasi sendiri secara mendalam untuk menemukan perusahaan yang bagus dan berpotensi bertumbuh.

Sangat rasional

Dari keisengan di atas sebenarnya ada pembelajaran penting yang bisa diambil. Seringkali dalam mengambil keputusan penting terkait keuangan, manusia sering hilang kesadaran dan cenderung mengikuti sisi emosionalnya saja. Manusia sering tidak rasional.

Sebagai buktinya, kasus penipuan berkedok investasi dengan iming-iming untung cepat seakan tidak pernah berhenti. Banyak yang sudah menjadi korban, namun sepertinya masih banyak juga "calon korban" yang antri karena didorong rasa penasaran.

Secara akal sehat sulit dipahami ada orang yang dengan lugu dan yakin ada orang lain yang punya kekuatan istimewa mampu menggandakan uang. Lalu dengan sadar, ia memberikan uangnya.

Padahal logika waras saja, bila benar-benar nyata ada yang punya kekuatan itu, untuk apa ia harus repot-repot "berpraktik" dan mengajak orang lain? Bukankah ia bisa menikmati hidupnya sendiri sambil menggandakan uang sebanyak yang ia mau dan perlukan?

Manusia juga sering mengabaikan nasihat bijaksana tentang keuangan yang sudah ada sejak turun temurun misalnya "hemat pangkal kaya, boros pangkal miskin". Seolah-olah nasihat itu sudah tidak relevan lagi di zaman sekarang. Sikap disiplin, tekun, dan sabar sudah tergantikan oleh sikap terburu-buru yang ingin cepat kaya atau kaya mendadak.

Dalam berinvestasi juga demikian. Tetap harus diingat bahwa tujuan investasi adalah jangka panjang sehingga bukanlah cara menjadi kaya secara mendadak. Semua butuh proses dan waktu yang harus dijalani dan dalam menjalaninya pasti dibutuhkan kedisiplinan dan kesabaran.

Mari bersama-sama tetap gunakan akal sehat terutama terkait dengan keputusan-keputusan finansial kita. Uang yang kita miliki dan hasilkan dari kerja keras jangan sampai hilang begitu saja hanya gara-gara dorongan emosional yang membuat kita tidak rasional. 

Jangan sampai kita yang diciptakan sebagai insan sejati ini, justru menjadi kalah rasional dibanding robot buatan semacam ChatGPT.

***

Jambi, 13 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun