Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menang Besar, Liverpool Tetap Terancam Tanpa Gelar

6 Maret 2023   22:42 Diperbarui: 6 Maret 2023   22:47 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Liverpool (AFP/GABRIEL BOUYS via Kompas.com) 

Skor besar yang dicetak Liverpool saat mempermalukan Manchester United dalam lanjutan Liga Inggris di Anfield, kemarin memang cukup mengejutkan. Fans Liverpool (termasuk saya) pasti bahagianya luar biasa.

Tujuh gol tanpa balas berhasil dilesakkan pasukan The Reds ke gawang tim yang digadang-gadang menjadi salah satu kandidat peraih Gelar Liga Inggris musim ini. Manchester United memang bukan kandidat utama dan poinnya saat ini masih cukup jauh dibanding pemimpin klasemen yaitu Arsenal.

Satu hal yang pasti meski baru saja menelan kekalahan telak dari Liverpool, Manchester United masih kokoh berada di urutan 3 besar klasemen sementara. Bandingkan dengan Liverpool yang hanya duduk di posisi 5. 

Bila posisi ini tidak berubah sampai akhir musim, maka hampir dapat dipastikan Manchester United yang akan mendapat tiket untuk bermain di turnamen Liga Champions, kompetisi elitnya klub-klub Eropa. Sementara Liverpool, kemungkinan harus puas bermain di turnamen kasta kedua, Liga Eropa.

Peluang Liverpool untuk bermain di Liga Champions sebenarnya belum benar-benar habis. Peluang pertama tentu saja dengan tetap ngotot dan bermain habis-habisan untuk merebut jatah otomatis sebagai perwakilan Liga Inggris. Memenangkan sisa pertandingan guna memperbaiki posisi dari yang sekarang di klasemen tentu menjadi harga mutlak dan harus dilakoni.

Peluang kedua tak juga mudah bahkan mungkin bisa jadi lebih berat. Liverpool harus mampu keluar sebagai juara Liga Champions musim ini, guna mendapat tiket otomatis berlaga di kompetisi yang sama musim mendatang.

Jalan terjal menuju juara sudah tersaji di depan mata. Liverpool akan menantang juara bertahan, Real Madrid di babak 16 besar. Tim yang sudah merusak mimpi Liverpool untuk meraih gelar Liga Champions musim lalu. Liverpool kalah di babak final dan harus puas menjadi runner up.

Tanpa gelar (?)

Perjuangan Liverpool musim ini memang terbilang sangat berat. Semangat dan mentalitas juara tim ini kian dipertanyakan jika melihat hasil-hasil yang diraih. Liverpool sudah dipastikan gagal mempertahankan dua gelar juara yang diraih musim lalu. Piala FA dan Piala Liga alias Carabao Cup.

Di ajang piala Liga, Liverpool disingkirkan Manchester City di babak 16 besar. Sedangkan di Piala FA, Liverpool secara tragis disingkirkan tim yang secara hitung-hitungan diatas kertas seharusnya mudah untuk ditaklukkan, Brighton.

Namun itulah sepakbola. Banyak kejutan yang bisa tercipta. Bila beberapa tahun sebelumnya Liverpool begitu perkasa dengan kualitas tim yang bermental juara, tahun ini kelihatannya sudah sangat jauh berbeda.

Entah apa yang salah. Mereka memang sudah kehilangan Sadio Mane, seorang pemain bintang yang akhirnya memutuskan pindah ke Bayern Munchen. Namun jangan lupa bahwa Liverpool pun sudah berhasil mendatangkan pemain-pemain yang semestinya tak kalah berkualitas semisal Darwin Nunez dan Cody Gakpo.

Dua pemain itu saja harus ditebus dengan harga yang sangat mahal. Liverpool harus merogoh kocek sebesar 75 juta euro untuk mendatangkan Nunez dari Benfica. Cody Gakpo, bintang timnas Belanda di Piala Dunia 2022 lalu direkrut dengan harga 42 juta euro dari klub lamanya, PSV. Eindhoven.

Juergen Klopp ((LAURENCE GRIFFITHS / GETTY IMAGES EUROPE / GETTY IMAGES VIA AFP via Kompas.com)
Juergen Klopp ((LAURENCE GRIFFITHS / GETTY IMAGES EUROPE / GETTY IMAGES VIA AFP via Kompas.com)

Namun sekali lagi, penampilan Liverpool musim ini di berbagai kompetisi memang jauh dari memuaskan. Tak heran sudah mulai terdengar nada-nada sumbang yang ingin melengserkan sang pelatih, Juergen Klopp dari kursinya.    

Masa-masa indah berikut prestasi yang sudah dipersembahkan Klopp untuk Liverpool sepertinya sudah berada di ujung cerita. Manajemen klub termasuk para fans sepertinya memang hanya ingin mendengar kata menang dan juara.

Kemenangan besar atas MU kemarin mungkin sejenak bisa memperpanjang nafas sang pelatih. Itu juga ibarat kado penghibur bagi para fans atas performa tim yang kurang memuaskan musim ini.

Pertanyaannya berapa lama itu bisa bertahan? Saya kira, sedikit terpeleset saja di pertandingan-pertandingan berikutnya, mungkin sudah cukup untuk menghabiskan kesabaran pemilik klub, manajemen dan para fans. Karena apalah artinya satu kemenangan besar dibandingkan "puasa" gelar dalam semusim?        

***

Jambi, 6 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun