Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berinvestasi Saham, Akankah Menjadi Tren 2021?

6 Januari 2021   00:48 Diperbarui: 6 Januari 2021   00:52 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran bahwa semua orang perlu investasi sebagai "kendaraan" untuk mempersiapkan masa depannya, terlihat sudah semakin bertumbuh khususnya di kalangan anak muda. Otoritas BEI juga melaporkan peningkatan jumlah investor domestik di pasar saham secara signifikan dari tahun ke tahun masih didominasi oleh generasi milenial.

Baik atau buruk?

Pertanyaan berikutnya, ketika investasi saham menjadi tren, itu menjadi berita baik atau buruk? Jawabannya, tergantung. Di satu sisi, tentu kita sangat mengapresiasi sekaligus bergembira ketika semakin banyak warga yang melek dan berani berinvestasi saham.

Sekurang-kurangnya kita bisa membayangkan suatu saat nanti, ketika pasar saham sudah "dikuasai" investor lokal, maka IHSG kita takkan mudah terombang-ambing oleh investor asing yang gencar keluar dan masuk pasar secara tiba-tiba. Faktanya sampai saat ini, besarnya dana yang dimiliki investor asing sangat mampu membuat IHSG menjadi tidak stabil dan sulit diprediksi.

Dari sisi individu, bila konsisten dan mau belajar, kita bisa berharap akan semakin banyak investor lokal yang berhasil mencapai tujuan keuangannya. Faktanya, sudah banyak orang yang merasakan kesuksesan dalam berinvestasi saham.

Namun di sisi lain, perlu diwaspadai dan selalu diingatkan bahwa investasi apalagi investasi saham tetap memiliki risiko. Beberapa orang bahkan menyebutkan, investasi saham memang menawarkan imbal hasil yang tinggi, tapi jangan lupa risikonya juga tinggi. Meskipun banyak orang yang sudah berhasil, namun tidak sedikit pula yang telah gagal total bahkan jatuh miskin akibat main saham. 


Sehingga perlu ditekankan bahwa berinvestasi saham tidak boleh sekadar ikut-ikutan supaya terlihat keren. Untuk meminimalkan risiko, kita harus selalu punya mindset yang benar serta mau mengisi diri dengan belajar ilmu pengetahuan khususnya tentang investasi saham.

Warren Buffett, investor saham tersukses di dunia pernah mengatakan, "Risiko selalu datang dari ketidaktahuan".            

Memang akan sangat berbahaya, ketika investor saham justru tidak tahu apa yang dilakukannya. Salah satu contohnya, membeli saham hanya berdasarkan rekomendasi orang lain alias ikut-ikutan.

Padahal prinsipnya, ketika membeli saham, sebenarnya kita sedang membeli bisnis perusahaan. Kita membeli saham perusahaan tersebut semestinya karena kita yakin perusahaan itu adalah perusahaan bagus yang bisa mencatatkan kinerja yang baik dan menghasilkan laba. Ketika perusahaan berhasil mencetak laba, maka para investor sebagai pemegang saham yang akan diuntungkan baik melalui dividen maupun kenaikan harga saham.

Demikian sebaliknya. Bila ternyata kita salah membeli saham, misalnya perusahaan itu tidak bisa bertumbuh bahkan bangkrut, maka kita sebagai investor pun harus rela kehilangan uang yang sudah diinvestasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun