Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Main Saham Bisa Untung 25 % Sehari, Mau?

8 Agustus 2020   01:01 Diperbarui: 8 Agustus 2020   01:19 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pergerakan harga saham (Bisnis.com/Himawan L Nugraha)

Secara singkat, saham adalah bukti kepemilikan atas perusahaan publik. Yang dimaksud perusahaan publik adalah perusahaan yang sudah mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (IPO) dan masyarakat/publik boleh membeli saham perusahaan tersebut. Banyak contohnya dan saya yakin kita pasti sangat mengenal produk-produknya. Berikut beberapa contoh dan kode sahamnya.

Siapa tak kenal PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) atau Indosat (ISAT) yang layanan internetnya selalu kita gunakan sehari-hari? Atau perusahaan-perusahaan perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank BNI (BBNI), Bank Mandiri (BMRI), Bank BTN (BBTN), Bank BRI Syariah (BRIS) dan masih banyak bank lain. Saham perusahaan tersebut bisa kita beli dan miliki yang berarti kita ikut menjadi pemilik perusahaan tersebut.

Ada lagi perusahaan yang produknya juga selalu kita gunakan sehari-hari. Misalnya Unilever (UNVR), Mayora Indah (MYOR), Ultrajaya (ULTJ), Sidomuncul (SIDO), Ace Hardware (ACES). Atau kita gemar berbelanja di Alfamart (AMRT), Matahari (LPPF), Ramayana (RALS).

Mungkin kita adalah pengguna kendaraan yang dihasilkan Astra Internasional (ASII), pernah naik pesawat Garuda Indonesia (GIAA), pernah dirawat di Rumah Sakit Siloam (SILO), mengonsumsi obat yang dihasilkan perusahaan Kalbe Farma (KLBF), Indofarma (INAF) di apotek Kimia Farma (KAEF). Atau kita perokok berat yang sehari-hari mengonsumsi rokok yang dihasilkan perusahaan Gudang Garam (GGRM) atau Sampoerna (HMSP). 

Apakah kita mau mengatakan perusahaan-perusahaan diatas adalah perusahaan yang usaha produknya adalah judi? Satu lagi, di industri pasar saham juga ada yang disebut sebagai indeks saham syariah. Indeks yang secara otomatis menyaring saham-saham yang dianggap tidak menjalankan usaha sesuai prinsip syariah. Jadi, jangan harap kita bakalan menemukan saham-saham perusahaan rokok atau perbankan di sana.                                 

Untung cepat? 

Berikutnya mengenai persepsi bahwa saham adalah jalan pintas untuk kaya raya. Menurut saya, ini pun sangat perlu diluruskan. Bahwa sudah banyak orang menjadi kaya raya dan berhasil dalam investasi saham adalah fakta.

Tetapi, berbagai literatur bahkan kesaksian orang-orang kaya itu sendiri, bahwa semua itu tidak bisa diraih dengan cara instan atau dalam waktu singkat. Berinvestasi saham butuh kesabaran, displin, konsistensi. 

Mereka bahkan mewanti-wanti, dalam hal berinvestasi apapun (termasuk saham) hal paling utama yang perlu difikirkan adalah mengendalikan risiko. Jadi, selalu waspada dengan tawaran investasi dengan iming-iming imbal hasil berkali-kali lipat dalam waktu singkat. Sebagai contoh, tentu kita masih ingat dengan Kanjeng Dimas yang mengaku bisa menggandakan uang? Atau berbagai modus investasi bodong dengan tawaran yang sama.

Kembali ke pertanyaan awal, dalam industri pasar saham apakah memang ada saham-saham yang bisa menghasilkan keuntungan puluhan persen dalam sehari? Sekali lagi saya jawab, ada.

Harus diingat bahwa pergerakan harga saham di bursa, setiap harinya sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan dan penawaran. Semakin banyak permintaan, maka harganya akan naik. Begitu pun sebaliknya. Nah, yang memengaruhi jumlah permintaan dan penawaran adalah emosi/sentimen para pelaku pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun