Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pidato Presiden Jokowi di HUT TNI dan Eksistensi PKI

5 Oktober 2018   16:38 Diperbarui: 5 Oktober 2018   16:44 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi Pimpin Upaca HUT TNI ke-73 di Mabes Cilangkap (Merdeka.com/Nur habibie)

"Sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Darat, tugas saya adalah bersama saudara-saudara menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika, bersama-sama saudara-saudara melawan ideologi lain selain Pancasila, memberantas komunisme, dan warisan PKI," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin Upacara Peringatan Ke-73 Hari TNI Tahun 2018 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018).

Diantara beberapa poin penting pidato Presiden pada acara istimewa tersebut, barangkali penggalan diatas paling menarik untuk dicermati. Poin penting terkait profesionalisme, kesejahteraan, komitmen, dedikasi serta apresiasi TNI sepertinya sekadar "lagu wajib" yang mesti diperdengarkan pada acara seremonial tersebut dari tahun ke tahun.

Mengapa Presiden Jokowi tiba-tiba menyinggung soal komunisme dan warisan PKI di acara akbar tersebut, lalu apa implikasinya ?.

Satu hal yang bisa dipersepsikan bahwa Presiden Jokowi ternyata yakin bahwa PKI dan warisannya masih eksis sampai hari ini. Untuk itulah, ia bahkan mengajak TNI selaku alat negara untuk bersama-sama memberantasnya.

Sementara sebagian orang termasuk mereka yang berada di barisan pembela Presiden Jokowi meyakini bahwa ideologi komunisme dan warisan PKI di bumi pertiwi ini sudah mati. Isu PKI yang belakangan terus dimunculkan lagi diyakini semata-mata sebagai alat propaganda politik untuk menyerang Jokowi.

Jika para pendukung Jokowi sudah sangat yakin bahwa PKI adalah "hantu" yang sengaja dibangkitkan terutama mendekati kontestasi pemilu, lalu tiba-tiba Jokowi sendiri mengeluarkan pernyataan yang meyakini bahwa "hantu" itu benar-benar nyata, menjadi membingungkan, bukan ?

Kita ingat, sejak kontestasi Pilpres 2014 lalu hingga saat ini, isu PKI acapkali dijadikan peluru oleh sebagian pihak untuk menyerang Jokowi. Ada banyak tuduhan bahwa Jokowi merupakan simpatisan PKI.

Berbagai macam "cocokologi" dibuat dan isu-isu miring terus dikembangkan untuk memengaruhi persepsi publik. Tak hanya itu, permintaan konyol berupa tes DNA untuk membuktikan Jokowi bebas dari PKI pun masih terus disuarakan sebagian politisi hingga kini.    

Jokowi sudah membantah. Seperti yang dia ucapkan saat membagikan sertifikat kepada warga Depok.

"Saya ini lahir tahun 1961. PKI itu ada tahun 1965. Saya berusia empat tahun ketika itu. Masak ada anggota PKI balita? Ini kan nggak bener," ujar Jokowi dalam sambutannya saat itu, Kamis 27 September 2018.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun