Mohon tunggu...
Kecubung Cinta
Kecubung Cinta Mohon Tunggu... -

apa adanya aku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Enak Kali Ya Jadi Orang Kaya

8 Maret 2013   09:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:07 1813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1362732964642819290

[caption id="attachment_231472" align="aligncenter" width="300" caption="www.pusatkabar.com"][/caption] Andai a a a a aku jadi orang kaya**

Andai a a a a anggak usah pake kerja (bisa gak ya?! gak bisa)

Andai a a a a aku jadi orang kaya

Andai a a a a anggak usah pake kerja (Huuh..)

Pengen punya kapal (hahaha. Pesiar)

Lengkap dengan pulau pribadi

Siapa bilang jadi orang kayak nggak enak? Bulshit! Jika ada yang bilang jadi orang kaya nggak enak! Berarti dalam hidupnya ingin fakir dan miskin melulu, nggak ingin ada perubahan!

Siapa bilang hidup nggak selamanya bahagia tanpa harta? Jika ada yang hidup bilang nggak selamanya bahagia tanpa harta! Berarti hidupnya terlalu munaif (munafik dan naif) nggak punya impian.

Nah, kalau nggak percaya enaknya jadi orang kaya! Simak aja tulisan saya ini hingga tuntas baru Anda tahu...Okay! Lanjut....

Hari Rabu (06/03) kemarin saya nggak sengaja membaca koran Kompas yang saya beli di dekat stasiun kereta api. Saat itu ketika ada penjual koran di hadapan saya mondar-mandir akhirnya langsung saja saya beli. Kebetulan hari itu hari Rabu—yang setiap hari itu pasti ada sisipan Kompas Freez versi cetaknya. Saya langsung mencari sisipan itu tanpa melihat berita-berita yang termuat di koran itu. Akhirnya saya menemukan sisipan itu.

Saya sengaja membaca sisipan itu lebih dulu karena saya ikut meramaikan ”Obrolan FREEZ”—dalam edisi ”Memproteksi Asuransi”—mengikuti obrolan di Kompasiana. Itu pun untuk meramaikan saja. Kalau pun dimuat versi cetaknya saya bersyukur sekali. Kalau tidak saya juga tidak terlalu berharap. Lha wong banyak sekali yang ikut obrolan ”Memproteksi Asuransi” di Kompasiana saat itu. Jadi saya tidak terlalu berharap.

Usai saya membaca edisi cetak Kompasian FREEZ tiba-tiba mata saya tercuri oleh berita di koran itu—yang menurut saya cukup menarik diri. Akhirnya saya baca berita itu. Ternyata berita itu mengetemakan tentang ”Orang-orang Terkaya di Dunia versi Majalah Forbes”. Saya telusuri kata demi kata hingga berganti halaman ternyata membuat saya takjub—dengan berita itu yang ditengahkan oleh koran terbesar senasional. Hingga saya mengangkat topi tentang berita itu.

Bagaimana tidak saya mengangkat topi dengan berita itu? Lha wong begitu inspiratif dan juga cukup membuat saya berkhayal. Hmm, begini ya jadi orang kaya bisa terkenal di dunia. Lihat saja orang kita (baca: Indonesia) ternyata juga banyak orang kayanya dan beruang—yang diperoleh dari berbagi bisnis mereka peroleh. Baik dari bisnis perbankan, bergerak di tambang, perkebunan sawit. maupun rokok.

Ya, semua dilakukan dengan cara bekerja keras mereka mendapatkan itu semua. Ibarat pepatah berakit-rakit ke hulu. Berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu. Bersenang-senang kemudian. Atau, siapa yang menanam ia pula yang menuai. Jadi mereka patas mendapatkan ”status” atau ”predikat” orang-orang terkaya di dunia. Apalagi itu dilakukan oleh majalah yang cukupbonafid dan bergensi. Siapa sih yang nggak mau masuk di dalam daftar orang terkaya. Hmm, mimpi kali yaa.

Inilah yang membuat saya sangat terharu dan menginspirasi ketika saya membaca orang-orang terkaya di dunia itu. Ternyata mereka menjadi orang kaya tidak seperti orang membaca mantra. Simsalabim. Atau, alakazam. Lalu jadilah orang kaya. Kecuali, dia kaya keturunan dari keluarga besarnya.

Tapi tidak bagi Phat Nhat Young (44) warga Vietnam ini. Ia menjadi orang kaya karena dulu memulai bisnisnya berawal dari menjual mie di Ukraina. Dan ia menjadi orang terkaya di urutan ke-974 dengan kekyaan1,5 miliar dolar AS. Namun sekarang ia menikmati dari kegigihannya menjajakan mie saat ini. Memperoleh imbalan dari ia bekerja keras untuk menjadi orang kaya hingga masuk dalam daftar orang kaya.

Bukan itu saja ternyata orang-orang kaya itu tersebut tidak ada yang sombong bahkan rendah hati. Mereka malah ada sangat bersyukur pada Allah yang Maha Kuasa telah memberikan mereka rezeki yang berlimpah. Dan pula sebagian mereka ada juga yang sangat ringan tangan. Membantu orang sangat membutuhkan dan menjadi donatur terbesar pula.

Oya, tercatat 25 orang warga Indonesia masuk dalam daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Dan orang terkaya nomor satu di dunia jatuh di tangan warga Meksiko. Carlos Slim Heludengan kekayaannya 73 miliar dolar AS. Wowww, fantastis!

Memang menjadi orang kaya awalnya memang ada pula didapatkan dengan kerja keras—dan ada pula yang meneruskan usaha atau bisnis keluarga. Tapi bagi saya darimana dihasilkannya hingga menjadi orang terkaya di dunia. Saya tidak memikirkan hal itu.

Lagi-lagi bagi saya jadi orang kaya pokoknya enak! Nggak pusing kalau lagi sakit, punya hutang apalagi ingin berpergian tinggal petik saja di pohon berduit. Wowww, enak ya jadi orang kaya![]

Andai a a a a aku jadi orang kaya (pinjemin gw uang ya. Iya, iyah)**

Andai a a a a anggak usah pake kerja

Andai a a a adaw! (ngayal mulu. Ih, jangan protes! Gw jadi orang kaya, ihiy..)

Andai a a a a anggak usah pake kerja (gak mungkin..!)

Andai a a a a aku jadi konglomerat

Andai a a a a anggak usah pake kerja

Andai a a a a aku jadi konglomerat

Andai a a a a anggak usah pake kerja

Andai, andai, andai.. .

08032013

Keterangan :

** Dikutip dari lirik lagu Cuma Khayalan karya Oppie Anderesta

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun