Mohon tunggu...
Binoto Hutabalian
Binoto Hutabalian Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis di www.sastragorga.org

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lelaki yang Disalibkan Rindu

15 Januari 2019   21:12 Diperbarui: 15 Januari 2019   21:34 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pilu-pilu dalam lemari
ngilu dan membiru
membeku bersama huruf-huruf yang mendekam dalam diari.


lelaki menari. Merintih
bersama belati rindu yang masih tancap di dasar paru.

Lelaki nyaris mati
terbunuh ulu hatinya sendiri 

menusuk-nusuk saban sunyi
duri rindu yang membelukar dan mulai membelilit

Masih
seperti batu.  Ia menyumpahi waktu
dengan lagu-lagu 

yang semua nadanya mengamuk menampari malam

Amuk sunyi memporak-porandakan hati lelaki, jerit rindu ngepul dari dedebu diari yang tertancap di hujung belati.


Lelaki itu hampir mati.

Tersalib oleh hatinya sendiri.

Samosir, medio Januari '19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun