Mohon tunggu...
Tupat Tominatasa
Tupat Tominatasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Administrator

Logika dan Rasa Menjadi Deretan Kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kupu-Kupu Awan

29 Oktober 2019   07:11 Diperbarui: 29 Oktober 2019   07:27 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

  • Rindu..!!
    Kemana kupu-kupu indah itu
    Kemana liuk asri nan asli itu
    Tanpa riasan tersipu malu
    Santun dalam perilaku
  • Dulu..!!
    Kupu-kupu itu punya seribu mimpi
    Mengejar mimpi dengan ambisi
    Hingga terjebak mimpi
    Larut dalam mimpi malam
    Tanpa sadar menjadi kupu-kupu malam.
  • Kini..!!
    Kupu-kupu itu mulai malu dengan malam
    Ragu dengan mimpi malam
    Resah dengan gunjingan malam
    Dan dihentikan oleh aturan-aturan
  • Namun..!!
    Kupu-kupu itu terbawa zaman
    Meliuk terbang menembus batas awan
    Menangkap atau tertangkap si hidung belang
    Kupu-kupu itu merubah jalan
    Dari malam menjadi awan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun