Mohon tunggu...
M. Syahruddin Dawud
M. Syahruddin Dawud Mohon Tunggu...

Seorang entrepreneur muslim, penggiat NGAJI, dan pengasuh roemah ngaji الصديقية الغزالية " ASHYAGHO" di Kroya-Indramayu Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ketemu "Lailatul Qodr"

12 Juni 2018   10:51 Diperbarui: 12 Juni 2018   13:13 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paimo; " oyyyy Drun!, dengerkan dulu ", " pada malam 25 kemarin, aku sengaja Tarawih di Masjid, aku ingin menemui Imam Masjid Al-Karimah Kroya, Bapak Kyai Anwar Makarima, yang asal Kebumen itu, gayung bersambut, lepas kultum bada Tarawih, Kyai Anwar Makarima menyampaikan pengumuman; bahwa barang siapa yang tadi pagi menemukan  dompet disekitar jalan raya PU. Kroya, dengan ciri-ciri, warna hitam, modis, ada tulisan keemasan berbunyi " Ponpes NGALAH ". Mohon untuk diserahkan pada DKM Masjid Al-Karimah, dompet itu milik Keluarga bapak guru Rangga Hadinata."

Sodrun begitu seksama mendengarkan cerita Paimo, tanpa sadar waktu sudah menunjuk pukul 21;00, yang otomatis jadwal safari malam ini sudah berjalan. Ia menunggu ending cerita Paimo.

" maka setelah Kyai Anwar Makarima menutup salam, aku dari shof jamaah laki-laki paling belakang, emngajungkan tangan, dan memohon ijin maju kedepan ", " Pak Kyai tadi pagi, saya hendak kesawah dan menemukan dompet ini ", " dompet itu saya serahkan pada Kyai Anwar Makarima, beliau buka, aku tidak berani membukanya sejak dompet itu aku temukan dipinggir jalan, dan betapa kaget saat Pak Kyai membacakan nama pada kartu tanda pelajar yang ada didompet tersebut ". " Nama; Lailatul Qodriyyah, Nama Ayah /Wali: Rangga Hadinata. 

Alahamdulillah berati benar ini milik keluarga bapak guru Rangga Hadinata, silahkan kepada pihak yang bersangkutan utuk maju kedepan menggambil dompet ini " demikian ungkapan Pak Kyai.

" Alangkah tambah kaget dan terkejutnya aku Run, ketika dari samping kiri Shof di Masjid yang tertutup satir berwarna hijau memanjang kebelakang, muncul kedepan, perempuan pingitan, tubuhnya terbungkus, auratnya terjaga, senyumnya begitu mempesona menggoda, hadirnya amat dinantikan dan dipuja-puja." , " kira-kira demikian kan Run, Ustadz Dilanuddin sedikit meng-Ibarat-kan Lailatul qodr itu. Ketika gadis itu maju kedepan dan menerima dompetnya dari tangan Kyai Anwar, lantas ia tersenyum dan menunduk, seperti memberi kode trimakasih kearahku, hanya untuk aku ".... " maka hatiku pun semakin yakin, inilah lailatul qodr itu Run!, dan benarkan dia memang bernama lailatul qodr " " dan .... "

Belum selesai Paimo ingin menyambung ceritanya lagi, Sodrun keburu memutus omongannya:

" ealahhhh.... Mo, mo, al jununu fununu, penyakit gila itu memang macam-macam memang".

"tak kira benar Lailatul qodr, malah anaknya guru Rangga Hadinata, yang kamu maksud,  pantesan saat jadwal safari di rumah guru Rangga Hadinata kamu antusias mau datang, tapi setelah browsing jadwal kilatan ponpes NGALAH tempat neng Laila mesantren, kamu urungkan dan memilih tidak hadir, karena objek bidikan kamu belum pulang toh! ", " Mo, mo..... Istighfar sing akeh! ". (Sodrun dengan nada kesal khotbah dihadapan Paimol).

" rugi saya ini jadinya, sudah tidak ikut safari malam 26, malah mendengarkan cerita ngelindur kamu, Mo! "

Paimo " ngelindur bagaimana!? ", Paimo seperti tidak terima dibilang sedang ngelindur.

" Run!, aku juga faham Run, ngerti! ", " aku juga tahu, dimalam 27 besok, juga ada rumus tertentu dalam menembak lailatul qodr,  jumlah huruf tulisan arab  yaitu 9 huruf, kata lailtaul qodr dalam redaksi al-Quran disebut hanya 3x, yaitu dalam surat al-Qodr ayat 1,2, dan 3. Maka 9 x 3 = 27. Besok malam kamu Sodrun, masih memiliki peluang berdasar rumus yang disampaikan salah satu tokoh sufistik kenamaan; Syaikh Abu Yazid al-Bustomy. Kalo aku jujur saja malu Run, malu pada diriku sendiri, ketika disetiap Romadlon kita selalu bicara Lailatul qodr, dimimbar jumat, majlis-majlis pengajian, dll, selalu membawa-bawa lailatul Qodr, aku malu Run, muncul perasaan bisu ketika orang seperti aku, ikut-ikut mengaharapkan bertemu lailatul qodr, aku ngaca Run, mawas diri, muhasabah, Intropeksi, sholat saja aku masih sering bolong, baca qur'an belum kosisten, belum mata dan kaki, rasanya banyak bergerak menuju maksiat, ketimbang jumlah ketaatan pada Alloh SWT. Aku malu , bisu Run, untuk dapat PD seperti kebanyakan orang yang ingin menjemput lailatul Qodr ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun