Mohon tunggu...
M. Syahruddin Dawud
M. Syahruddin Dawud Mohon Tunggu...

Seorang entrepreneur muslim, penggiat NGAJI, dan pengasuh roemah ngaji الصديقية الغزالية " ASHYAGHO" di Kroya-Indramayu Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ketemu "Lailatul Qodr"

12 Juni 2018   10:51 Diperbarui: 12 Juni 2018   13:13 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketemu " Lailatul Qodr ".

Oleh: M. Syahruddin Dawud*

(*Penggiat NGAJI di Ponpes ASHYAGHO Kroya-Indramayu)

===

#H+9

Sodrun: " Mo, kamu kok gak kelihatan ikut safari Romadlon? ".

Paimo: " Loh, emang sudah mulai aktifitas safari Romadlon tahun ini, Run? " (Paimo balik tanya  pada Sodrun, kawannya.)

Sodrun: " Makanya kalo ada undangan hadir Brow! ".

Paimo: " Harap maklum, sibuk Cuy! ".

Sodrun: " Jadi jomblo, jangan sibuk dengan Hp terus dirumah Bro, aku jadi khawatir ee...e ".

Paimo: " Maksudnya khawatir gimana, kok diputus ngomongnya sampean Run? "

Sodrun: " Aku takut, jodoh sampean itu Hp!, heee ".

Paimo: " Asemmm!, ya gak lah, kan ibarat pisau, Hp itu tinggal pandai-pandai saja kita menggunakannya ", (jawab Paimo sok bijak).

" kapan toh, jadwal safari dimulai? ",

Sodrun: " H+7 Romadlon tahun ini sudah dimulai ".

" nanti malam kamu berangkat yah!, jadwal yang taushiyah  ustadz Dilanuddin loh, Mo! ".

Paimo: " Ah, nanti aja lah, kalo pas Nuzulul Qur'an, kan biasanya di Mushola Pak Guru Rangga Hadinata ". " oh ya, anaknya Pak Rangga kelihatannya sudah dirumah belum, Run? ".

Sodrun: " Belum lah, kan ikut pesantren kilat di pesantrennya, biasanya pulang tanggal dua puluhan, kalo gak salah ", " emang ada apa? ".

Paimo: " Pengen tahu aja kamu! ". " Run, nama pesantren di Jawa Tengah tempat anak pak Rangga mesantren itu apa sih?, aku klik Mbah Google kok gak ketemu-ketemu ".

Sodrun: " Ketik Pesantren  " NGALAH "  Kyai Arif Taqdirillah desa Gumbeng, kecamatan Dadi Rameh, Jawa Tengah ", " awas kalo ngetik kata ngalah , ada tanda petik-nya ".

Paimo: "  Asyekkkk, ketemu juga sekarang! " (suara Paimo lirih).

" Ok, tank cuy, atas bagi peluang infonya ", " Aku duluan yo cuy, tenang kopinya aku yang traktir atas jasa informasi pentingnya tadi he..he.... ".

" ehhhh, kok buru-buru toh Mo!? " (sergah Sodrun).

" Urusan anak muda Cuy!, He....hee...." (kembali Paimo tertawa kegirangan).

" Pak Nasri, berapa kopinya, sama Sodrun juga, itung pak! "

" Kopi apa tadi pesennya, Mo?" (tanya Pak Nasri, si pemilik kedai Kopi " satu-satu " di Jl. PU Kroya-Cirebon No: 76)

Paimo: " Biasa toh pak, kalo kopi favorit aku linthong Sumatra, kalo Sodrun, type selera sederhana cukup Kapal Api heee... ".

Pak Nasri : " 3000 sama 6000 jadi 9000 " " rokoknya gak? "

Paimo: " Cuy, ngambil rokok gak? "

" bawa sendiri pak! " (jawab Sodrun)

Paimo: " oh ya Pak, sekalian beli paket 6GB pak, ke nomer ini: 0853-2931-7673 ", jadi  kopi sama paket berapa pak? ".

Pak Nasri: " 9000 ditambah , 56.000, jadi semuanya 65.000 "

" langsung dikirim nih  pulsanya, pak Nasri! " (sambil menyerahkan uang 10.000-an sejumlah enam lembar, uang koin 1000-an sejumlah 15.000. Paimo menegaskan Pak Nasri).

Pak Nasri; " Beres!, tenang aja, Mo! ".

" Besok waktu sahur, traktir ngopi lagi ya Mo! Hee... " (Sodrun nyeletuk sambil bersalaman dengan sahabatnya; Paimo, yang berpamitan).

Waktu sudah mendekati pukul 03:57 menit untuk wilayah Indramayu-Cirebon. Paimo sedang khusuk browsing mencari-cari info terkait pesantren " NGALAH "  desa Gumbeng, kecamatan Dadi Rameh, Jawa Tengah, milik Kyai Arif Taqdirillah.

" Passs!, cocok... oiiiy " (suara Paimo seperti sedang menemukaan barang yang dicarinya).

" ketemu juga, ohhh... ternyata jadwal pesantren kilat di pesantren  " NGALAH " itu sampai tanggal 21 Romadlon, ok...ok " (Paimo, berdialog sendiri dengan waktu).

" Imsak!, Imsak!.... " terdengar suara seperti sirine kebakaran dari Majlis Nahdlotur Rijal meraung-raung memberi peringatan bahwa sebentar lagi bagi kaum Muslimin yang sedang melaksanakan ibadahqqqqqq puasa untuk segera stop dari santap sahur.

Waktu terus merangkak, dan jari-jemari Paimo masih menaik turunkan layar Android Redmi5-nya, entah apa lagi yang bikin penasaran dari pesantren " NGALAH ".

" waduh kelewat sholat tahajud ", (Paimo mengerutkan matanya, memandangi jam dinding rumahnya, ia seperti lupa pada perangkat yang sedang ia pegang juga memiliki aplikasi yang menunjuk waktu. Waktu sudah memilih angka 04.21, satu menit lagi adzan shubuh. Usaha Paimo ternyata tidak berbanding lurus dengan usahanya " mendekati " Tuhan.

#H+17

Lepas Tarawih kaum muslimin kampoeng Kroya sudah hampir memenuhi rumah dan halaman  bapak guru Rangga Hadinata. Malam ini jadwal safari Romadlon sekalian dirangkap dengan acara peringatan malam Nuzulul Quran. Diantara jamaah yang sudah berbaris di halaman rumah bapak Rangga, adalah Sodrun. Namun tidak seperti jamaah yang lain, Sodrun seperti tidak tenang, kepalanya tolah-toleh kebelakang-kedepan, dan kesamping. Sodrun, rupanya mencari-cari sahabatnya: Paimo. Di kedai kopi pak Nasri, Paimo sudah bilang akan hadir ketika jadwal safari di rumah bapak Rangga. Lebih-lebih jadwal taushiyah pada malam 17 Romadlon ialah Ustadz Dilanuddin; yang notabene ustadz favorit Paimo, katanya Ustadz Dilan ketika menerangkan hukum langsung plek-plek enak didengar, disamping ada jok-jok segar humor, tapi tidak terkesan ngelawak.

Hadirin dan semua tamu undangan sudah hadir, namun batang hidung Paimo tidak terlihat.

" dia masih absen terus ternyata .... " (dalam hati Sodrun memahamkan dirinya sendiri)

Selesai acara Tadarrus Al-Qur'an bi Nadzor 30 juz,  dengan methode masing-masing hadirin yang hadir mendapat jatah membaca qur'an 1 juz-an yang dibagikan panitia safari. Giliran ustadz Dilanuddin menyampaikan taushiyah . Tema yang diangkat seputar " Korelasi Romadlon, Nuzulul Qur'an, dan lailatul Qodr ".

#H+24

Pukul 01.15, kedai kopi pak Nasri sudah ramai. Pantas saja, sebab disamping kedai kopi pak Nasri, terdapat lapak sahur Ibu Salma. Lapak sahur ibu Salma menyiapkan berbagai kebutuhan santap sahur, dari mulai nasi uduk, nasi kuning, segala macam lauk-pauk, gorengan dll.  Semua tempat duduk kedai kopi pak Nasri seperti biasa sudah penuh para pecinta kopi, orang tua dan remaja, entah tersihir mantra apa mereka begitu antusias ngopi dikedai "satu-satu" ini ".

Sodrun, seperti biasa memilih tempat dibagian halaman luar. doia ingat temannya, kurang afdol rasanya menikmati petualangan rasa kopi tanpa Paimo. Sodrun  mengeluarkan sebuah benda ajaib dari sakunya, ia mainkan jari jemarinya, tidak lama kemudian benda itu berbunyi di meja berjejer dengan gelas kopi Kapal Api , kopi favoritnya.

" Iya, insyalloh... sebentar lagi aku nyusul, tanggung mau selsaikan surat al-Fath, Run "

Pesan di WA Sodrun dari sahabat karibnya. Ia letakkan kembali benda ajaib itu di meja, selalu berjejer dengan gelas kopi hitamnya. Namun dalam hatinya berbisik " wah,  Paimo diam-diam jarang berangkat Safari, ia tadarrus Quran terus dirumahnya, malam 24 sudah sampai surat al-fath, keren! "..

" Assalamu 'alaikum Cuy ... ".

Suara Paimo, sambil mengulurkan tangan,  bersalaman pada Sodrun.

Paimo; " sudah lama tah? "

" Lumayan... ", jawab Sodrun.

" Pak...pak Nasri.... pak!. ", suara Sodrun sambil menoleh kebelakang berteriak ringan mencari Pak Nasri. "Paimo, buatkan kopi Pak! ".

" Siap ", jawab Pak Nasri dari dalam sambil merapikan gelas-gelas sn kopi pelanggannya yang sudah berangsur bubar.

" kopinya spt biasa-kan, istiqomah?! ". Suara pak Nasri memastikan.

" Yoi, Pak! " kata Paimo.

Paimo; " eh cerita dong soal materi yang disampaikan Ustadz Dilanuddin dalam safari malam 17 Romadlon!.... ".

" Salah sendiri kamu gak hadir, sudah ditunggu-tunggu, kamu kan sudah janji sendiri, wah kamu itu Mo, jangan gampang berjanji, jika ahirnya kau sendiri yang mengingkari!, (Sodrun, seperti mengutarakan kekesalannya).

" Yo maklum saja, saya kalo pagi kan kesawah bantu orang tua, sekalian cari ramban (rumput) buat kambing investasi jika sudah nemu calon ", " jadi, harap maklum, pendekatanmu harus pendekatan husbudzon coba, jangan memelihara suudzon cuy! ", " maka kita tidak mudah mengambil kesimpulan seenak wudele dewek ". (Paimo berusaha cerdas dan tepat menjawab).

" cerita saja lah, Run!,  paksa Sodrun.

Sodrun; " Ustadz  Dilanuddin menjelaskan tentang " Korelasi Romadlon, Nuzulul Qur'an, dan lailatul Qodr..... ".

" Nah, lailatul Qodr-nya tuh.... jelaskan ", (belum selsai Sodrun bercerita, Paimo seperti begitu penasaran tentang lailatul qodr).

" ibarat tamu, Romadlon merupakan tamu istimewa yang berlabuh dihati kita. Bagi siapa saja yang menyambutnya, mempersiapkan, dan melayani dengan baik, maka Romadlon akan lebih memilih jiwa kita yang demikian itu ". " diantara rombongan tetamu tersebut, jika boleh saya " andaikan ", terdapat tamu istimewa-wa-wa-wa (lagi), layaknya perempuan pingitan, tubuhnya terbungkus, auratnya terjaga, senyumnya pasti begitu mempesona menggoda, hadirnya amat dinantikan dan dipuja-puja. Dialah lailatul qodr ".

Sodrun tidak melanjutkan ceritanya, kali ini dia tunjukan kepada Paimo layar benda ajaib yang tergeletak di meja 

" Ini apa toh!? ", tanya Paimo.

" sudah ... itu baca saja!, itu tulisan dari apa yang disampikan Ustadz Dilanuddin  waktu safari malam 17 Romadlon ", (Sodrun menjelaskan).

" Kamu dapat ini dari mana, Run!? ", Paimo seperti semakin penasaran.

" Ustadz Dilanuddin itu sering ngisi kompasiana, materi kemarin juga di post di kompasiana ", Sodrun, berusaha menjelaskan.

Paimo; " saya gak faham, kompasiana itu juga apa toh? ".

Sodrun ; " makanya baca saja, jangan banyak koment, kaya bani Israil aja heee ".

Paimo ; " siap Cuyyyyy heee ". Sambil membaca benda ajaib milik Sodrun, kepala Sodrun manggut-manggut, seperti burung lovebird  yang sedang birahi.

#H+26

" Assalamu alaikum, Run.... run.... ",  (suara Paimo memanggil-manggil diteras rumah Sodrun. Sepertinya Paimo membawa kabar gembira).

" Alaikas salam, nah ahirnya alhamdulillah kamu mau ikut juga rupanya safari di malam 26 ini, Mo? ", (suara Sodrun setelah melihat siapa yang datang.

Paimo ; " bukan demikian, Run! "

Sodrun; " lah terus maksud kamu apa? " , " baru selesai tarawih langsung kesini, aku mau berangkat safari loh ini, jadwalnya di Musholla Roudlotul muhajiriin  ".

Paimo langsung mendekati sahabatnya itu, semakin dekat kearah telinganya, dan berbisik:

" aku  sudah menemuinya! "

Sodrun; " siapa? "

Paimo; " Lailatul ... "

Mendengar jawaban itu, pandangan Sodrun seperti melihat jin, mulutnya melonggo hampir tak percaya.

Paimo; " kemarin malam lepas tarawih di malam 25, Run ".

Sodrun: " kemarin malam, malam 25 Romadlon, benar berarti penjelsan Ustadz Dilanuddin, mengutip rumus Syaikh Abi Hasan As-Syadzili, bahwa jika hari pertama bulan Romadlon dimulai dengan hari kamis, seperti puasa tahun ini,  maka kemungkinan besar lailatul qodr jatuh pada malam ke-25 ", bejo kemayangan (sungguh beruntung kamu Mo...mo..... ". "Paimo, kamu punya nilai lebih apa dimata ALLOH sehingga kamu yang dipilih??? " .

" Drun....Drun.... ntar dulu, dengarkan cerita lengkapnya ", sergah Paimo

Sodrun; " oh iya, ya harus itu, aku akan dengarkan secara seksama cerita heroik kamu ini Mo, , hatimu sungguh telah disentuh Malaikat Jibril Mo...mo!"

Paimo; " oyyyy Drun!, dengerkan dulu ", " pada malam 25 kemarin, aku sengaja Tarawih di Masjid, aku ingin menemui Imam Masjid Al-Karimah Kroya, Bapak Kyai Anwar Makarima, yang asal Kebumen itu, gayung bersambut, lepas kultum bada Tarawih, Kyai Anwar Makarima menyampaikan pengumuman; bahwa barang siapa yang tadi pagi menemukan  dompet disekitar jalan raya PU. Kroya, dengan ciri-ciri, warna hitam, modis, ada tulisan keemasan berbunyi " Ponpes NGALAH ". Mohon untuk diserahkan pada DKM Masjid Al-Karimah, dompet itu milik Keluarga bapak guru Rangga Hadinata."

Sodrun begitu seksama mendengarkan cerita Paimo, tanpa sadar waktu sudah menunjuk pukul 21;00, yang otomatis jadwal safari malam ini sudah berjalan. Ia menunggu ending cerita Paimo.

" maka setelah Kyai Anwar Makarima menutup salam, aku dari shof jamaah laki-laki paling belakang, emngajungkan tangan, dan memohon ijin maju kedepan ", " Pak Kyai tadi pagi, saya hendak kesawah dan menemukan dompet ini ", " dompet itu saya serahkan pada Kyai Anwar Makarima, beliau buka, aku tidak berani membukanya sejak dompet itu aku temukan dipinggir jalan, dan betapa kaget saat Pak Kyai membacakan nama pada kartu tanda pelajar yang ada didompet tersebut ". " Nama; Lailatul Qodriyyah, Nama Ayah /Wali: Rangga Hadinata. 

Alahamdulillah berati benar ini milik keluarga bapak guru Rangga Hadinata, silahkan kepada pihak yang bersangkutan utuk maju kedepan menggambil dompet ini " demikian ungkapan Pak Kyai.

" Alangkah tambah kaget dan terkejutnya aku Run, ketika dari samping kiri Shof di Masjid yang tertutup satir berwarna hijau memanjang kebelakang, muncul kedepan, perempuan pingitan, tubuhnya terbungkus, auratnya terjaga, senyumnya begitu mempesona menggoda, hadirnya amat dinantikan dan dipuja-puja." , " kira-kira demikian kan Run, Ustadz Dilanuddin sedikit meng-Ibarat-kan Lailatul qodr itu. Ketika gadis itu maju kedepan dan menerima dompetnya dari tangan Kyai Anwar, lantas ia tersenyum dan menunduk, seperti memberi kode trimakasih kearahku, hanya untuk aku ".... " maka hatiku pun semakin yakin, inilah lailatul qodr itu Run!, dan benarkan dia memang bernama lailatul qodr " " dan .... "

Belum selesai Paimo ingin menyambung ceritanya lagi, Sodrun keburu memutus omongannya:

" ealahhhh.... Mo, mo, al jununu fununu, penyakit gila itu memang macam-macam memang".

"tak kira benar Lailatul qodr, malah anaknya guru Rangga Hadinata, yang kamu maksud,  pantesan saat jadwal safari di rumah guru Rangga Hadinata kamu antusias mau datang, tapi setelah browsing jadwal kilatan ponpes NGALAH tempat neng Laila mesantren, kamu urungkan dan memilih tidak hadir, karena objek bidikan kamu belum pulang toh! ", " Mo, mo..... Istighfar sing akeh! ". (Sodrun dengan nada kesal khotbah dihadapan Paimol).

" rugi saya ini jadinya, sudah tidak ikut safari malam 26, malah mendengarkan cerita ngelindur kamu, Mo! "

Paimo " ngelindur bagaimana!? ", Paimo seperti tidak terima dibilang sedang ngelindur.

" Run!, aku juga faham Run, ngerti! ", " aku juga tahu, dimalam 27 besok, juga ada rumus tertentu dalam menembak lailatul qodr,  jumlah huruf tulisan arab  yaitu 9 huruf, kata lailtaul qodr dalam redaksi al-Quran disebut hanya 3x, yaitu dalam surat al-Qodr ayat 1,2, dan 3. Maka 9 x 3 = 27. Besok malam kamu Sodrun, masih memiliki peluang berdasar rumus yang disampaikan salah satu tokoh sufistik kenamaan; Syaikh Abu Yazid al-Bustomy. Kalo aku jujur saja malu Run, malu pada diriku sendiri, ketika disetiap Romadlon kita selalu bicara Lailatul qodr, dimimbar jumat, majlis-majlis pengajian, dll, selalu membawa-bawa lailatul Qodr, aku malu Run, muncul perasaan bisu ketika orang seperti aku, ikut-ikut mengaharapkan bertemu lailatul qodr, aku ngaca Run, mawas diri, muhasabah, Intropeksi, sholat saja aku masih sering bolong, baca qur'an belum kosisten, belum mata dan kaki, rasanya banyak bergerak menuju maksiat, ketimbang jumlah ketaatan pada Alloh SWT. Aku malu , bisu Run, untuk dapat PD seperti kebanyakan orang yang ingin menjemput lailatul Qodr ".

Berondongan kalimat-kalimat yang meluncur dari mulut Paimo seperti menyayat-mengiris hati Sodrun, terlintas juga dalam otak Sodrun tanda tanya besar, sebesar gunung Merapi; "Paimo bisa ngomong demikian ini, ilmu dari mana?, kapan dan dimana belajarnya?, aku tidak sangka, seorang Paimo mampu bertutur sistematis, faham teori Abu Yazid al-Bustomy, hafal detail-detail terkait huruf dan jumlah kata    , seperti tulisan Ustadz Dilanuddin dalam kompasiana.", " aneh, padahal Paimo, gaptek!, diapun mampu mengahiri kalimatnya dengan nasihat yang bijak dan membuat aku juga sekarang berfikir ", (dalam otak Sodrun bergelayut 1000 macam pertanyaan terkait ucapan-ucapan yang meluncur dari mulut si Paimo sahabatnya ini, tak terbayangkan Paimo bisa demikian).

Sodrun, dan Paimo dimakan hening, keduanya diam, pandangan mata keduanya menengadah langit yang cerah di malam 26 Romadlon 1439.H .  

Lama mereka saling tidak bicara, seperti dua gelas kopi yang berjejer berhadap-hadapapan dimeja tepat didepan mereka berdua.

Wallohu 'Alam bi Showab.

Kroya, 27 Romadlon 1439. H (dipojok ASHYAGHO).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun