Mohon tunggu...
Lumban Hutajulu
Lumban Hutajulu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Accounting Student in University of Sumatera Utara (USU). Nothing is impossible, just give your heart and you will reach it quickly.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pembangunan yang Digerakkan oleh Rakyat Desa

19 November 2014   04:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:27 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya, dengan disertai usaha dan kerja sama berbagai pihak, konsep GERDEMA yang telah diimplementasikan di Kabupaten Malinau membawa perubahan yang signifikan meskipun banyak tantangan yang dihadapi. Hal inilah yang dituangkan secara jelas bagi pembaca di Bab VII sebagai penutup buku ini. Tanpa adanya suatu perubahan atau keberhasilan, mungkin akan timbul sebuah keraguan terhadap konsep ini. Tetapi, perubahan itu benar-benar nyata dan terbukti dipaparkan bagi pembaca di bab penutup buku ini. Konsep GERDEMA yang didasari fungsi manajemen dalam pelaksanaannya jelas memberikan keberhasilan bagi Kabupaten Malinau dari beberapa indikator, seperti misalnya: Dari indikator Perencanaan Desa, terlihat pelaksanaan musrenbang sudah berjalan efektif, Alokasi Dana yang semakin meningkat menjadi 1,2-1,3 Miliyar rupiah, Pendapatan Desa yang sudah bersifat transfer, Peningkatan penghasilan dan disiplin untuk Kinerja Aparat Desa, mulai timbulnya kepercayaan kepada desa dengan adanya pembagian 33 urusan dari kabupaten, pemerintah desa dan lembaga desa saling bersinergi, timbulnya akuntabilitas keuangan, partisipasi masyarakat meningkat, terjadinya percepatan pembangunan, mindset sudah berorientasi pada desa, tumbuhnya demokratisasi, munculnya kepemimpinan yang kapabel, dan perkembangan perekonomian desa yang lebih baik (hlm. 165-169). Jelas sudah bahwa konsep GERDEMA ini berdampak besar dan menimbulkan perubahan signifikan yang positif kepada masyarakat. Keberhasilan dicapai dengan memberikan kepercayaan seutuhnya kepada rakyat desa untuk menggerakkan pembangunan.

[caption id="attachment_354976" align="aligncenter" width="450" caption="Salah Satu Keberhasilan Konsep GERDEMA di Kabupaten Malinau yaitu Sudah Bisa Menikmati Layanan Telekomunikasi (source :Revolusi dari Desa)"]

14163159071303171951
14163159071303171951
[/caption]

Buku ini menyajikan banyak sekali hal-hal yang menarik dan penting diketahui bagi pembaca. Seperti misalnya di Bab V, nilai-nilai penting yang selama ini diketahui banyak orang di mana pada umumnya terdiri dari Nilai Spiritual (SQ), Nilai Intelektual (IQ), dan Nilai Emosional (EQ) ternyata tidak cukup untuk melahirkan seorang pemimpin yang seutuhnya. Saya sebagai seorang pembaca, sebelum membaca buku ini hanya mengetahui bahwa nilai yang harus diseimbangkan dalam hidup itu hanyalah IQ, EQ, dan SQ. Rupanya di dalam buku ini, para pembaca akan menemukan hal baru bahwa seorang pemimpin harus memiliki tambahan dua nilai, yaitu Nilai Kecerdasan Ekonomi serta Nilai Kecerdasan Nasionalis Kebangsaan (hlm. 90-97). Tambahan kedua nilai itu menandakan bahwa melahirkan seorang pemimpin seutuhnya itu tidaklah semudah yang dikira. Menemukan seseorang yang Nilai Spiritual, Nilai Intelektual, dan Nilai Emosional di dalam dirinya seimbang itu sangatlah sulit, apalagi ditambah dua nilai, yaitu nilai kecerdasan ekonomi dan nilai kecerdasan nasionalis kebangsaan. Hal ini menandakan bahwa mengelola pembangunan yang sesuai konsep GERDEMA haruslah dipimpin oleh seorang yang betul-betul memiliki jiwa kepemimpinan di dalam dirinya. Di sini jelaslah terbukti Bapak Yansen mampu membuktikan dirinya menjadi pemimpin yang seutuhnya.

Buku ini juga disajikan Bapak Yansen dengan bahasa yang ringan dan ditambah foto-foto kegiatan yang dilakukan Bapak Yansen dengan Masyarakat Kabupaten Malinau, sehingga setiap pembaca tidak sulit untuk mengerti apa sebenarnya hal dan inti yang ingin disampaikan oleh penulis. Selain itu, kita akan tersugesti untuk memikirkan keadaan pembangunan di daerah sendiri. Apakah daerah/desa kita mengalami hal yang sama? Pembangunan yang jalan di tempat, tidak adanya peningkatan kesejahteraan, dan lainnya. Bahkan saya sendiri setelah membaca buku ini langsung membayangkan bagaimana bila konsep GERDEMA diimplementasikan di daerah saya yaitu Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Mungkin, akan banyak perubahan terjadi ke arah lebih baik.

Kemudian, buku ini juga banyak dibarengi dengan ilustrasi-ilustrasi, kisah, maupun filosofi-filosofi yang memudahkan pembaca mengerti apa maksud dari penulis. Seperti Bercermin Pada Filosofi Monyet (hlm. 70) yang menceritakan perilaku monyet yang salah, sehingga mengakibatkan kematian pada ikan, padahal monyet ingin bermaksud baik. Filosofi ini sebenarnya ingin menjelaskan keadaan pembangunan kita yang dalam pelaksanaannya diikuti oleh strategi dan kebijakan yang salah. Kemudian Kalimat Bijak Albert Einstein (hlm. 6) yang menjelaskan bahwa negara kita ingin menjadi negara yang makmur atau sejahtera tapi untuk mencapainya kita hanya melakukan hal yang sama tanpa mencoba sesuatu yang baru sehingga otomatis kesejahteraan dan kemakmuran itu tidak akan tercapai.

Hal lain yang juga dapat menjadi pelajaran, Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak selalu mencerminkan kemajuan atau kesejahteraan suatu daerah (hlm. 59). Saya sendiri selaku mahasiswa akuntansi mendapatkan hal yang baru dari penjelasan buku ini. Walaupun opini yang didapat suatu daerah seperti misalnya di buku ini Kabupaten Malinau, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), di mana opini ini berarti menyajikan secara wajar laporan keuangan daerah sesuai Peraturan Akuntansi Pemerintahan, tetap saja Kabupaten tersebut tidak bisa dikatakan maju atau sejahtera. Padahal salah satu kemajuan suatu daerah itu jelas-jelas dinilai salah satunya dari laporan keuangan. Oleh sebab itulah buku ini menjadi pelajaran dan pedoman yang baik.

Kelebihan lain buku ini yaitu, secara tidak sadar, dengan membacanya kita sudah belajar Ilmu Manajemen (hlm 111-114). Planning, Organizing, Actuating, Controlling merupakan fungsi-fungsi manajemen di dalam mengelola suatu organisasi. Dalam ilmu manajemen itu sendiri, untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan keterkaitan keempat fungsi tersebut. Berarti bisa disimpulkan bahwa Bapak Yansen di dalam memimpin Kabupaten Malinau di mana konsep GERDEMA diimplementasikan sudah menjalankan fungsi manajemen yang baik, sehingga tujuan menyejahterahkan rakyat bisa tercapai.  Oleh sebab itu pulalah, buku ini bisa sangat berguna bagi semua kalangan terutama yang menjadi kepala daerah, kepala pemerintahan, pejabat, pimpinan atau manajemen suatu organisasi/lembaga, dan bahkan mahasiswa sebagai calon-calon pemimpin negara ini kelak karena bisa digunakan sebagai referensi atau pedoman yang baik.

Hampir tidak ada kekurangan yang menjadi gangguan bagi pembaca di dalam buku ini. Hanya terdapat beberapa kesalahan ketik yang tidak mempengaruhi isi dan makna keseluruhan buku. Misalnya kata "terhadapan" seharusnya menjadi "terhadap" (hlm. 23), dan kata "inteletual" seharusnya "intelektual" (hlm. 92).

[caption id="attachment_354805" align="aligncenter" width="203" caption="Bapak Dr. Yansen TP., M.Si. Bupati Kabupaten Malinau 2011-2016 (source : Revolusi dari Desa)"]

1416234645933499703
1416234645933499703
[/caption]

Akhirnya, keseluruhan isi buku ini bisa disimpulkan benar-benar bermanfaat dan berguna untuk dibaca ataupun dijadikan pedoman karena memiliki tujuan dan solusi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan membaca buku ini, kita akan sadar bahwa permasalahan di negara ini akan terus menggerogoti apabila tidak ada tindakan yang tepat dilakukan. Terima kasih bagi penulis Bapak Dr. Yansen TP., M.Si. sudah menjadi salah satu pemimpin yang mau memberikan hati dan menciptakan gagasan baru yaitu Gerakan Desa Membangun (GERDEMA) melalui Revolusi dari Desa untuk kesejahteraan maupun kemajuan dengan memulai pembangunan yang digerakkan oleh rakyatdan percaya sepenuhnya kepada rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun