Mohon tunggu...
Puput Emilifia
Puput Emilifia Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

Penulis yang berusaha menulis. Punya ribuan aksara pada sekat otak, namun sering kehabisan kata pada ujung jari jari. Mencoba percaya satu hal, penulis akan menemukan pembacanya sendiri. You can meet me at https://ask.fm/PuputEmilifia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secarik Pesan untuk Pulang

1 Juli 2016   20:16 Diperbarui: 1 Juli 2016   20:19 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore hari itu hujan lebat.

Perempuan itu membuka pintu kedai kopi dengan mata kosong, kemudian duduk ditempat yang sama, disamping jendela yang persis berada dipinggir jalan, bersama kopi yang biasa ia seduh, dan seperti biasa, hatinya patah untuk kesekian kalinya….

……….

Hari ini hujan lebat.

Dan hati saya ikut basah.

………………………………………….

Dia akan duduk disana, berjam-jam lamanya. Sampai kopinya habis. Sampai hujannya reda.

Kemudian hujan berpindah ke pipinya. Mata coklatnya akan berlinang, namun bibirnya tetap bungkam.

……………….

Apakah kali ini akan berhasil.

Apakah ceritanya akan berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun