Mohon tunggu...
Puput Emilifia
Puput Emilifia Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

Penulis yang berusaha menulis. Punya ribuan aksara pada sekat otak, namun sering kehabisan kata pada ujung jari jari. Mencoba percaya satu hal, penulis akan menemukan pembacanya sendiri. You can meet me at https://ask.fm/PuputEmilifia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secarik Pesan untuk Pulang

1 Juli 2016   20:16 Diperbarui: 1 Juli 2016   20:19 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

……………………

Kemudian perempuan itu mengeluarkan pematik dari jaketnya yang tebal, dan membakar bungkusan tembakau yang sedari tadi sibuk ia putar diantara jemarinya. Kepulan asap keluar perlahan-lahan dari bibirnya yang sedari tadi membungkam.

Hingga tanpa ia sadari, asbak diatas mejanya sudah penuh dengan batangan tembakau yang habis terbakar. Tapi hatinya masih patah, maka ia menyalakan pematik untuk kesekian kalinya lagi.

…………………

Saya sudah membakarnya berkali-kali, namun perasaan ini masih belum habis. Saya sudah membuang asapnya berkali-kali, namun wajahmu masih ada disana.

………………….

Kemudian hujan turun lagi, namun berupa rintik-rintik. Perempuan itu memasukkan pematik ke jaketnya kembali. Kemudian ia mengangkat tangannya dan memanggil pelayan yang tidak jauh dari tempatnya duduk. Ia meletakkan sejumlah uang, kemudian berdiri dan menutup kepalanya dengan tutup kepala jaket yang ia kenakan. Lalu ia pergi di tengah hujan, semakin jauh, dan kemudian tak terlihat lagi punggungnya.

Di mejanya tertinggal sebuah kertas kecil yang sudah kusut…

Suatu saat kamu akan menyadari. Tidak ada yang bisa mencintaimu seperti saya melakukannya.”

Bandung, awal bulan Juli di tahun 2016.

Semoga menjadi awal kembali untuk saya.

-Puput Emilifia-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun