Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Suara Jelata: Gelandangan Kota

1 November 2019   15:58 Diperbarui: 6 November 2019   21:30 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berlari. (sumber: Kompas)

adalah kami, kaleng-kaleng bangkang kehilangan isi
luput pandang, nyaris
dilempar ditendang jengkang ke tepi
hempas berdentang
tiada siapa ambil peduli

ringkih badan tak tahu ke mana pergi
sasar di tengah gelombang perputaran zaman
diamuk janji-janji musim  
yang tak lagi pernah berakhir pasti
luput tagih

diseret paksa pada mata-mata pilih
yang sama tiada diingini 
bertahan pada keterasingan tak bertepi 
atau kumpul berdesak pada penampungan 
berdalih sterilisasi 

tuan bilang biar kota tak tercemar lagi 
pula terlihat rapi 
pun bau amis ketidakadilan merebak masih 
dari gedung-gedung menjulang tinggi 
megah dan elit pasti 

ya, adalah kami, kaleng-kaleng bangkang kehilangan isi
habis terkuras oleh keserakahan hati

Bengkulu, 01 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun