Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengejar Sekolah Top dan Mahal Bukan Sekadar Kesuksesan Anak, Inilah Faktanya

6 Februari 2024   17:34 Diperbarui: 6 Februari 2024   17:34 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nuril-ahsan-iLZGKVhQDt8-unsplash

Suatu hari saya sedang menunggu antrian untuk konsultasi dokter.   Ada seorang ibu bersama anaknya.  Ibu ini masih tergolong muda, usia sekitar  25 tahun.   Anak disampingnya juga bermain dengan ceria dan lincah, usianya sekitar 2 l/2 tahun.

Percakapan ringan pun terjadi.  Saya memulai pembicaraan, "Wah anaknya sudah gede" . Dijawab oleh ibunya dengannmuka agar sedikit muram : " Ya, sebentar lagi dalam usia yang kecil sudah harus berkompetisi untuk bisa masuk sekolah playgrup ternama.  Padahal saya sudah "booking"  dan masuk dalam antrian sejak anak ini berusia 2 tahun.

Agak terperanjat mendengar cerita ibu.   Dulu saya menyekolahkan anak tidak pernah berpikir untuk booking tempat jauh-jauh hari (2 tahun)  sebelum anak ini sekolah.   Masa tunggu kelompok kerja itu sampai beberapa tahun.  Bahkan ada yang mendaftar sejak ibunya hamil tujuh bulan.  Makin cepat mendaftar berarti kemungkinan mendapat slot lebih besar.  Nach dengan mendaftar artinya harus  bayar dulu uang pendaftaran Rp.750.000 dan mendapat antrean cukup lumayan, nomor 13.

APa yang terjadi? Kenapa harus jauh hari?   Pertanyaan yang menggebu dalam kalbu itu akhirnya dapat terjawab  dengan penjelasan dari ibu.

"Bu, saya sudah mengamati  sekolah untuk anak  saya  sejak saya mengikuti atau jadi follower selebrittas A.    Si A ini tiap hari memposting kegiatan anaknya yang sekolah di situ.  Wah hebat loh , anak itu diajarkan berbagai kegiatan kreativitas sejak dini.  Bahkan sudah bisa menulis dan menggambar yang biasanya baru bisa di;akukan anak kelas 1 SD.

Tetapi untuk bisa masuk sekolah itu ngga mudah loh!  Persyaratan anak harus ditest dulu dengan observasi test kepribadian. Saat test observasi, anak itu dicek apakah dia menangis atau tidak ketika ibunya diminta meninggalkan ruangan .   Jika ternyata anak itu menangis, artinya anak itu dianggap gagal untuk diterima.  Setelah lulus pun, uang masuk dan uang SPP harus segera dilunasi., Rp.4 juta.  Uang ini untuk SPP, biaya les robotic, mengaji setiap bulan.  Jika tidak dilunasi, akan dianggap gagal dan antrian selanjutnya yang masuk."

Akhirnya saya mendapatkan kesimpulan bahwa pilihan sekolah seorang anak itu ditentukan oleh ambisi ibunya.  Ibunya punya persepsi bahwa anak selebrity yang pasti berhasil masa depannya karena  sekolah yang hebat.   Sekolah hebat akan membuat anak jadi hebat.  

Masa depan anak ditentukan oleh sekolah?

Menjamurnya sekolah-sekolah playgroup swasta dengan pembayaran yang belasan juta dengan antrian panjang menjadi suatu fenomena yang lekat di ibu-ibu masa kini.

APalagi dengan ibu-ibu yang dekat dengan media sosial selebritas, menonton kegiatan sehari-hari . Aktivitas ibu dan anak di sekolah yang super mewah.  Tontonan yang sebenarnya harus dicerna dengan baik apakah benar sekolah mahal itu merangkul anak untuk bisa mendapatkan masa depan yang baik karena makin tinggi kompetisinya.

Ada suatu contoh adegan yang membuat kita berpikir lebih lanjut, pantaskan anak kita harus masuk sekolah mahal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun