Mohon tunggu...
Iqbal Alfajri
Iqbal Alfajri Mohon Tunggu... Desainer - Filmmaker

Saya adalah seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bikin Film Bukan Sekadar Shooting (1)

3 Maret 2024   13:45 Diperbarui: 3 Maret 2024   18:16 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sutradara mengamati hasil shooting dari monitor TV. (Dok. Film Iqro)

Banyak orang yang mengaku bisa membuat film. Tapi tak banyak orang yang benar-benar bisa memproduksi film yang baik. Sebelum kita mengupas lebih jauh tentang film, ada baiknya kita samakan dulu pemahaman kita tentang film itu sendiri.

Dikutip dari wikipedia, film adalah serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan menciptakan ilusi gambar bergerak yang dikarenakan efek fenomena phi. Ilusi optik ini memaksa penonton untuk melihat gerakan berkelanjutan antar objek yang berbeda secara cepat dan berturut-turut. Kata film atau movie biasanya digunakan khusus untuk film layar lebar di bioskop dan juga di aplikasi film berbayar, sedangkan film atau serial yang diproduksi untuk televisi dikenal dengan istilah sinetron dan FTV.

Proses pembuatan film adalah gabungan dari seni dan industri. Sebuah film dapat dibuat dengan memotret adegan sungguhan dengan kamera film; memotret gambar atau model miniatur menggunakan teknik animasi tradisional; dengan CGI dan animasi komputer; atau dengan kombinasi beberapa teknik yang ada dan efek visual lainnya.

Proses shooting film Iqro Petualangan Meraih Bintang (Dok. Film Iqro)
Proses shooting film Iqro Petualangan Meraih Bintang (Dok. Film Iqro)

Banyak orang yang mengidentikkan membuat film dengan shooting. Atau banyak orang yang menganggap shooting adalah proses terpenting dalam pembuatan sebuah film. Pendapat seperti ini tentu tidak sepenuhnya benar. Bila kita pernah terlibat langsung dalam proses produksi sebuah film maka kita akan memahami bahwa tidak ada satu tahapan dalam produksi film yang tidak penting.

Bagi seorang filmmaker setiap tahap produksi film sangat menentukan. Bahkan ada yang berpendapat bahwa kesuksesan sebuah film sejatinya ditentukan di tahap development.  Tahap development adalah waktu di mana sebuah film masih berwujud ide di kepala seorang sutradara atau di atas kertas kerja seorang produser. Di tahap ini, ide yang masih mentah tersebut akan dibedah oleh tiga orang yang biasa disebut triangle system. Tiga kepala tersebut adalah produser, sutradara, dan penulis skenario.

Triangle system merupakan fondasi perencanaan dan pengembangan kreatif sebuah cerita. Fungsi triangle system adalah untuk memastikan bahwa produser, sutradara, dan penulis skenario bekerja sama tanpa mendahulukan ego mereka, sehingga tetap memiliki visi yang seragam. Setiap peran diharapkan dapat saling melengkapi satu sama lain. Seorang sutradara memiliki keahlian dalam kreativitas, produser menguasai aspek teknis dan produksi, sedangkan penulis skenario bertanggung jawab untuk aspek penulisan naskah. Skenario atau naskah cerita menjadi titik awal yang penting dalam perencanaan pengembangan cerita.

Budiyati Abiyoga selaku produser film Iqro selalu menerapkan triangle system dalam produksi film-filmnya. (Dok. Film Iqro)
Budiyati Abiyoga selaku produser film Iqro selalu menerapkan triangle system dalam produksi film-filmnya. (Dok. Film Iqro)

Kunci utama keberhasilan dalam kerja sama tiga pihak adalah tidak mendahulukan ego masing-masing, melainkan berdiskusi dengan baik mengenai peran mereka dalam produksi film. Selain itu, faktor lain yang berperan adalah melalui test market yang memungkinkan pengamatan terhadap reaksi dan minat masyarakat melalui umpan balik yang diterima melalui komentar, media sosial, email, dan lainnya. Pendapat dari ahli seperti konsultan bisnis dan agensi periklanan juga dapat menjadi nilai tambah, karena film adalah seni yang juga memiliki elemen bisnis yang menjanjikan, dengan potensi keuntungan dan laba di luar target pasar yang ditetapkan oleh produser.

Triangle System diciptakan untuk memudahkan alur kerja produksi film. Intinya, kunci kesuksesan yang diinginkan adalah adanya naskah yang kuat sebagai panduan yang dapat divisualisasikan dengan baik dan sesuai dengan harapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun