Secara sains, Danau Toba berasal  dari erupsi gunung berapi yang dahsyat. Menurut  Van Bemmelen, seorang geolog  Belanda, dengan adanya letusan dan erupsi gunung itu terbentuklah  proses vulkanik yang membuat terbelahnya bagian tengah gunung dan membentuk cekungan dan membentang ke  arah barat laut sampai tenggara.
Sisa dari letusan itu  membentuk Sebagian tanahnya dalam  posisi miring kea rah barat daya dan menjadi Pulau Samosir.  Setelah selesai letusan  erupsi gunung berapi, Kaldera Toba tertutup dengan bebatuan dan kemudian mencair membentuk danau.
Kekayaan AlamÂ
Pagi yang cerah , kami wisatawan lokal itu naik feri yang cukup besar Tujuan kami ke  Tomok dan Ambarita  di Pulau Samosir .  Begitu kami duduk di bangku kayu di bagian depan, terdengarlah seorang anak kecil dengan tangan kecilnya memegang  alat musik "kricing", menyanyi lagu-lagu Batak.Â
Selesai menyanyi, sang guide bercerita tentang anak Batak Samosir yang tak punya ayah, terpaksa  mengamen untuk hidupnya yang sulit karena ibunya hanya seorang penjual  kerajinan di Pulau Samosir.  "Kemiskinan tak menghalanginya untuk jadi anak yang jujur.  Apabila dia menemukan  barang penumpang tertinggal, dia akan langsung mengembalikan!",kata tour guide.
Hanya dalam waktu 20 menit, kami sudah menginjak kaki di  Tomok yang merupakan pintu gerbang  Samosir .
Â
Kami disambut oleh  barisan penjua l(inang-inang)  souvenir khas Batak.   Mereka berjualan kain ulos hasil buatan tangan dan kalender bambu dan beragam pernak pernik lainnya.
Peninggalan yang sangat magis adalah sebuah patung kepala suku Sidabutar.   Patung terbuat dari batu besar dan dibangun sejak abad ke-19, wajahnya singa, bercampur dengan  setengah kerbau, setengah gajah.  Didampingi dengan patung istrinya yang membawa mangkuk .