Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Terlena Kursi Empuk Anggota Dewan

19 April 2019   02:29 Diperbarui: 19 April 2019   07:00 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena masih ada kuota satu anggota dewan lagi maka dilakukan perhitungan yang kedua. Partai yang telah ada perwakilannya maka akan dibagi dengan angka tiga. Suara caleg ke-2 partai bintang yakni 51 dibagi dengan angka tiga ketemunya yaitu 17 suara. Sementara untuk caleg ke-1 partai beringin yang suaranya 14 tetap dibagi satu dan hasilnya 14. Lalu caleg ke satu partai banteng yang jumlah suaranya 12 juga di bagi satu dan hasilnya tetap 12. Maka sesuai dengan peraturan kpu yang berlaku. Caleg yang berhak menjadi anggota dewan pada perhitungan ke dua adalah caleg ke-2 dari partai bintang.

"Alhamdulillah akhirnya aku bisa menjadi anggota dewan. Aku ingin membangun desaku agar menjadi lebih baik lagi. Sehingga perekonomiannya meningkat dan bisa menyejahterakan masyarakat. Duduk di kursi empuk anggota dewan begitu banyak godaan. Ada lobi-lobi dalam menetapkan kebijakan pemerintah daerah yang meminta persetujuan anggota dewan. Kini tanda tanganku begitu berarti dan bisa menghasilkan pundi-pundi uang dengan mudah. Aku pun terlena. Kedudukan di masyarakat juga terpandang. Tidak akan ada lagi orang-orang yang meremehkanku". Kata-kata yang terbesit dalam hatiku.

Saat menghadiri rapat anggota dewan dengan pejabat di suatu kementerian ternyata ada uang lelahnya. Kontraktor yang memenangkan tender pembangun gedung indoor olahraga di kotaku memberikan jatah amplop bagi anggota dewan. Uang itu dimasukkan kedalam amplop berwarna coklat dan dibagikan rata sebelum acara rapat dimulai. 

Saat acara rapat berlangsung, tiba-tiba hal yang tidak diinginkan terjadi. Ada tim kpk yang menyidak rapat saat berlangsung. Amplop coklat yang berisi uang itu ternyata menurut penyidikan kpk adalah uang suap agar pemilik kontraktor tersebut bisa memenangkan lelang pembanguna gedung olahraga indoor di kotaku.

Semua anggota dewan yang hadir, pejabat kementrian, dan kontraktor swasta tersebut harus menjadi tahanan kpk karena terkena kasus suap pelelangan gedung indoor olahraga. Berita yang tidak sedap tersebut pun beredar melaui media massa baik itu media cetak ataupun media elektronik seperti televisi. Rasanya aku tidak sanggup untuk menjadi anggota dewan jika harus menanggung status narapidana korupsi tahanan kpk. Harga diriku saat ini pasti sudah hancur dimasyarakat. Sikap idealis yang dulu aku eluh-eluhkan kini hanya sebatas cerita warga di warung kopi.

Keringat dingin bercucuran di sekujur wajah dan tubuhku.

"Tidaaaak! Tidaaak! Tidaaak!, aku lebiha baik tidak jadi anggota dewan jika membuat harga diriku hancur di depan keluarga dan tetangga-tetanggaku." Celetukku sambil terbata-bata.

"Mas- mas bangun!'' celetuk istriku

Istighfar mas, mas badannya hangat hingga mengigau saat tidur.

"Itu dek aku tadi bermimpi buruk. Impianku menjadi anggota dewan berhasil terwujud. Namun harus bernasib na'as atau sial karena terciduk operasi tangkap tangan (OTT) kpk.

"Iya mas mungkin itu sebagai pertanda dari Allah SWT mas. Jika masnya nanti bisa terpilih menjadi anggota dewan harus ditujukan untuk mengabdikan diri mas kepada masyarakat. Hilangkanlah sikap rakus, sombong, dan tidak peduli terhadap nasib masyarakat kecil seperti keluarga kita ini mas".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun