Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar, Belajar Merdeka Membentuk Cara Berpikir

17 Mei 2023   07:21 Diperbarui: 17 Mei 2023   07:29 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagitu juga kurikulum merdeka. Di mana ada kata yang dipertebal dalam konsep kurikulum tersebut: merdeka belajar. Setiap manusia memiliki potensinya masing-masing. Itu yang menjadi dasar substansinya. Sehingga sistem yang dibangun harus sejalan dengan tujuan dari proses pembelajaran.

Merdeka belajar sejatinya melatih menumbuhkan ide kreatif setiap peserta didik. Kalau dalam pemahaman empirisme Jhon Locke menegaskan bahwa anak memiliki tabula rasa. Anak ibarat kertas kosong yang bisa ditulis berbagai konten dan ide. Kepribadian seorang anak didasarkan pada lingkungan pendidikan. Perkembangan jiwa seseorang bergantung pada pendidikan.

Ruang pendidikan baik formal, keluaga dan masyarakat memiliki peran luar biasa dalam membentuk kepribadian seseorang. Apakan konsep ini sejalan dengan proses merdeka belajar? tentu ada yang sejalan dan ada yang berlawanan. Namanya saja konsep. Tapi yang perlu digarisbawahi adalah tujuannya. Tujuan pendidikan tentu sama halnya dengan menanam. Hasil yang diharapkan bukan apa yang diangan-angan oleh guru. Tetapi memiliki cara berpikir dan cara pandang yang luas adalah hasil yang jarang disadari. Tentu bukan menjadi ini dan itu. Tetapi kesiapan dalam menghadapi tantangan kehidupan adalah buah dari apa yang telah ditanam oleh seorang guru.

Proses membantu membentuk cara berpikir adalah pengetahuan yang bernilai jariah berupa cara pandang atau cara berpikir  dari seorang guru terhadap peserta didiknya. Tanpa disadari peserta didik memiliki pola pikir yang sejatinya terbangun dari proses diskusi dan penumbuhan ide dalam ruang-ruang pendidikan. Guru memiliki peran substansi yang jarang disadari. Bahkan oleh guru itu sendiri.

Dari sini, pengalaman pertama saya mengajar mengantarkan saya untuk terus mengajar sejak lulus MAN 1 Malang 13 tahun yang lalu. Proses menjadi apa itu urusan belakang. Terpenting yang harus tetap dilakukan adalah memberi kemerdekaan pada setiap peserta didik untuk membentuk pola pikir. Memiliki cara pandang. Memiliki semangat kepekaan dan keteguhan. Karena secara substansi merdeka belajar adalah proses olah rasa yang distimulus oleh guru untuk menumbuhkan kreatif dan proses kedewasaan. Meminjam istilah Cak Nun tentang manusia ruang, merdeka belajar adalah proses membentuk manusia menjadi manusia ruang.

Manusia ruang yang memiliki jarak pandang, sudut pandang, arah pandang menuju pada kesadaran bahwa menanam dan merawat benih yang tumbuh adalah satu kewajiban. Sedangkan panen adalah sesuatu yang tak disangka-sangka. Bukan dipahami sesuai harapan tetapi biarkan berjalan dengan proses empirisnya.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun