Mohon tunggu...
Muhammad Handar
Muhammad Handar Mohon Tunggu...

Semangat berjuang dalam menulis, membaca dan meneliti

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Dia

25 Mei 2014   09:28 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika semangat tak lagi tumbuh karna penyakit hati

Guratan testimoni memihakkan diri dalam bertepi kalut

Seolah bersemi tak rimbun, panas tak sejuk

Menakar haus demi menjaga keutuhan raga

Pesan kalbu selalu menyeruak membimbing dari keterpaan

Menjernihkan dari segala upaya yang meninabobokan

Tidak berlanjut untuk mengurung selalu

Keharmonisan ditetapkan sebagai isu kontroversi kali ini

Jalan bersandar penuh kearifan tiupan sahaja

Membius rasa ketidakbermaknaan egosentrisme

Luluh lantah akan penderitaan yang tidak terobsesi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun