Jika anda pecandu kopi, anda bisa memesan kopi hangat sembari mencairkan suasana yang sedikit dingin. Atau sesekali anda boleh pesan “Kupi khop”, yakni segelas kopi yang disajikan dengan cara unik, yaitu dengan gelas terbalik diatas piring kecil. Posisi gelas telungkup. Satu sedotan diselipkan di bawah bibir gelas. Sedotan ini berguna untuk menghirup kopi dibalik gelas. Cukup menyelipkan sedotan kemulut gelas dan menghirupnya secara perlahan agar air kopi tidak keluar bersama ampasnya.
Menurut cerita penjual kopi, sejarah kopi telungkup konon bermula dari kebiasaan para nelayan di daerah pesisir Aceh Barat yang menunda menghabiskan kopinya karena pergi melaut, lalu meminumnya kembali setelah pulang. Dengan cara itu kopi masih hangat meski sudah lama ditinggalkan.
Bagi generasi milenial yang tidak bisa terlepas dari media sosial, tempat ini sering dijadikan spot berfoto selfie. Mereka berbagi momen yang kemudian diunggah, mejadi reel dan story dimedia sosial. Banyak pilihan spot untuk berselfi, dengan latar laut berwrna biru tosca.. Mereka mengabadikan momen indah ketika matahari terbenam. Panorama memukau tercipta dalam pantulan cahaya merah menari-nari dihamparan samudera.
Tak terasa, hari menjelang malam. Anak-anak muda masih ramai bercengkrama meikmati sunset. Setelah membayar harga makanan dan minuman kami pun serombongan bersiap bergegas menuju mobil.
Perjalanan masih panjang. Mobil melaju perlahan meliuk- meliuk menuruni kaki bukit. Langit yang berwarna warni, memantulkan cahaya kedinding batu. Perjalanan ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI