Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Film

Ketika Film DJ (1999) Versi Hororpun Tak Mengerikan Lagi

8 Desember 2021   22:23 Diperbarui: 7 Januari 2022   20:58 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

movieStillDB

tribunjateng.com
tribunjateng.com

Menarik juga melihat refleksi kehidupan dari film. Kasus ini bisa jadi menimpa banyak orang didunia, namun juga tak banyak orang didunia yang memahami sisi hukum double jeopardy (UU Amandemen Kelima di Amerika). Intinya, meskipun UU ini berlaku di Amerika, namun celah hukum yang bisa mengembalikan sebuah keadilan patut menjadi pembelajaran.

Sayangnya, Double Jeopardy film super lawas (1999), masih di milenium lama. Dirilis 24 September 1999, film kejahatan petualangan seru Amerika Serikat tahun 1999 itu, garapan Bruce Beresford. Ashley Judd, Tommy Lee Jones and Bruce Greenwood, di dapuk menjadi para pemeran unggulan.

Film ini tentang kehidupan sempurna seorang wanita cantik bernama Libby Parsons (Ashley Judd), bersama suami yang mencintainya Nick dan Matty putra mereka buyar ketika saat berlibur dengan kapal pesiar ketika sebuah tragedi misterius terjadi.

Saat ditemukan polisi karena adanya panggilan radio, Libby dalam keadaan bermandikan darah, ia  menemukan jejak darah dan pisau berlumur darah di salah satu bagian kapal, sementara Nick hilang. Tanpa alibi yang kuat, otomatis, kecurigaan polisi langsung ditujukan pada wanita itu-Libby, sebagai pembunuh sang suami dengan tudingan untuk mendapat polis asuransi senilai jutaan dolar.

Di pengadilan, tanpa pembelaan dan bukti kuat, Libby akhirnya dinyatakan bersalah dan harus mendekam di penjara selama beberapa tahun. Kuatir dengan Matty, ia menitipkan putrinya tersebut pada sang sahabat dekat Angela Green. 

Seiring berlalunya waktu, sebagai ibu Libby tak pernah melupakan Matty putranya. Suatu hari seperti biasa ketika Libby menelepon, secara tidak sengaja saat menelepon, sayup-sayup ia mendengar suara Nick yang sedang berbicara dengan Matty, tepatnya ketika matty anaknya memanggil ayahnya ketika tak sengaja Nick masuk rumah sepulang kerja bersamaan dengan masuknya telepon dari Libby.

Dari situ Libby sadar kalau dirinya telah dijebak. Nick ternyata memalsukan kematiannya dan menjebak Libby untuk mendapatkan polis asuransi yang mencatatkan putranya, Matty sebagai penerima manfaat. Libby berlatih keras didalam penjara dengan satu tujuan : saat keluar ia bakal balas dendam pada suami dan sahabat yang mengkhianatinya. ketika membaca referensi dari perpustakaan penjara, Libby mendapati pasal menarik dari UU di negaranya;  bila seseorang dianggap telah mati secara hukum, maka bila orang itu dibunuh maka pelakunya tidak dihukum (double jeopardy). 

Judul film Double Jeopardy sendiri diambil dari aturan Aturan Amandemen Kelima dalam konstitusi Amerika Serikat tersebut. Sejumlah pihak menilai penafsiran aturan hukum tersebut tak akurat. Namun Double Jeopardy menekankan pada klausa bahaya ganda yang digambarkan pada salah satu adegan dalam film ini. kekuatiran praktisi hukum ada benarnya, jika double jeopardy justru menjadi modus kejahatan itu sendiri.

Setelah enam tahun mendekam di sel, Libby akhirnya mendapat masa percobaan dan diawasi oleh Travis Lehman. Teringat pada niat balas dendamnya, libby terus  memutar otak supaya tujuan yang telah direncanakan tercapai : membalas dendam dan merebut kembali Matty. Ternyata Travis juga bukan polisi yang bodoh, ia sadar Libby bakal nekat, soal urusan dendamnya,karena hukum "mendukungnya". Meski Libby akhirnya punya kesempatan membunuh Nick tak akan diberi ganjaran bersalah bila hal itu terjadi, melainkan upaya Libby membela diri. Tapi ia kemudian memutuskan biar hukum saja yang bekerja.

Dialog yang mengesankan adalah ketika Libby berusaha meyakinkan dirinya, bahwa sampai kapanpun hubungan seorang anak dan ibu tak bisa dipisahkan oleh waktu, yang diamini oleh teman- teman satu selnya yang bersimpati pada kegigihan dan kecintaan seorang ibu pada anaknya yang tak lekang waktu.

Sesungguhnya itulah yang membedakan seorang ibu dengan seorang ayah, ada chemistry yang kuat dan mengakar yang dimiliki ibu yang telah menyimpannya dalam rahim yang kokoh dengan segala pengorbanan dan kecintaan yang dalam. Bahkan waktu tak berkutik jika melawan cinta dan kasih sayang ibu kepada sang anak.

Melalui film ini kita belajar tentang banyak hal. Seringkali film dapat menjadi media perantara, untuk mengingatkan kita tentang kasih, sayang dan hubungan yang tak terbantahkan antara ibu dan anak. Dan dengan pengorbanan sosok ibu yang begitu besar haruslah kita menyadari bagaimana sesungguhnya yang harus kita lakukan untuk membuat ibu kita bangga terhadap buah hati yang telah dibesarkannya.

Dari sisi film itu sendiri, sebenarnya pemeran perempuan utama dalam film ini awalnya bukan Ashley Judd. Sejumlah aktris yang dicalonkan berperan dalam Double Jeopardy di antaranya Michelle Pfeiffer, Meg Ryan juga Brooke Shields. Ternya penampilan Ashley Judd yang memerankan perempuan sekaligus ibu yang tertekan karena difitnah dan kehilangan sang anak menuai pujian. Sutradaranya tidak salah pilih pemain. Double Jeopardy bahkan membawa Ashley Judd menerima penghargaan, Aktris Favorit dalam ajang 6th Blockbuster Entertainment Awards.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun