Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rumah

18 November 2021   22:42 Diperbarui: 18 November 2021   22:44 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi : Rumah. Sumber: Kompas Regional

"Rumahmu le, itu sejarah". Ayahmu menuliskan kisah. Dari nol menjadi nol koma. Itu perjuangan tanpa jeda. Rumahmu membesarkan ayahmu dan juga kamu, kaka dan adik perempuanmu. Nanti. Pasti.

Rumah seperti sketsa waktu. Tiga puluh tahun, berlalu. Dari gubuk bambu. Menjadi gedung batu. Bukan tentang harta. Tapi angka, yang bukan uang. Tapi nilai yang menyejarah. Melahirkan dan membesarkan ayahmu. Dan jejaknya mulai terbaca. Meski samar-samar.

***

Mas Han. Manado, 18 November 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun