Nirmala berkata kepada suami tercintanya Hendra, bahwa adat dan tradisi di keluarga mereka, menikah itu adalah untuk melahirkan keturunan.Â
Tabu bagi keluarga mereka, bahkan mungkin setiap orang, jika menikah, tapi tak ingin punya anak. Â
Menikah dan berkeluarga adalah cara mendapatkan keturunan, membangun generasi, bukan semata mengikat janji.Â
Hendra, sangat paham pemikiran istrinya, karena demikian juga dirinya. Orang tua mereka pasti sangat mendambakan kehadiran seorang cucu.Â
Apalagi, anak Hendra dan Nirmala nantinya, adalah cucu pertama bagi orang tua Hendra.Â
Namun Hendra, tak ingin mengecewakan Nirmala. Â Hendra tak ingin mengecilkan hati Nirmala. Wanita yang sangat dicintainya.Â
"Nirmala, istriku tersayang, kita jalani saja dulu ya. Khan, kita baru sebulan menikah" kata Hendra dengan lembutnya kepada istrinya itu. Â
"Waktunya saat ini kita isi dengan cinta. Titik" sambungnya sambil tersenyum dan dengan pandangan matanya yang berbinar.Â
Hendra, sepertinya hanya berpikir sesaat. Hanya melihat denting waktu pada jalan di hadapannya.Â
Ia, tak ingin waktu yang berselimut kabut yang lembut di pagi hari, berpendar berantakan. Â
Hendra juga tak ingin, waktu menyelami malam bersama Nirmala, pecah berkeping.Â