Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Maaf Senior, Tidak Ada Lagi Zona Nyaman

31 Juli 2021   07:02 Diperbarui: 1 Agustus 2021   15:31 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tim karyawan perusahaan. (sumber: Shutterstock.com via kompas.com)

Menurut sahabat saya itu, memimpin sebuah instansi dengan tradisi senioritas yang kental memang tidak mudah. 

Ada tantangan besar, setiap personal untuk bekerja yang terbaik, melayani masyarakat akan kebutuhan informasi hasil kinerja ASN di lembaga itu.

Tentu, kalau semua staf, yang rata-rata lebih senior dari dia, lebih banyak di zona nyaman,  lembaga pemerintah itu tidak bisa menampilkan perform yang terbaik untuk kepentingan masyarakat.

Padahal sebagai lembaga yang bonafit, kita dituntut kinerja yang optimal, apalagi tunjangan kinerja untuk itu juga gedhe. Masak, gak bisa berkarya. 

Itu dia selalu tekankan untuk para stafnya, yang sekali lagi, rata-rata lebih senior dari sahabat saya itu, baik secara usia kedinasan maupun tahun lahir. Hehehe...

Dalam artikel saya sebelumnya, saya katakan dalam dunia kerja, selalu ada saja tantangannya. Senioritas, adalah salah satu tantangan itu. 

Meskipun ada ungkapan the right man in the right place, namun secara kultur, tetap saja belenggu senioritas menjadi warna dan memiliki dinamikanya tersendiri. 

Baca juga : Tantangan Fresh Graduate: Yang Muda, Yang Bijaksana

Sahabat saya itu pun mengalami, namun pada akhirnya, dia harus memilih jalan yang lurus, jalan yang dikehendaki sebagian besar pimpinan lain di tempat yang berbeda.  

Suka tidak suka, kita memang harus mengambil posisi memimpin, meskipun para senior lebih banyak memiliki pengalaman daripada kita sendiri. Demikian katanya. 

Di Artikel saya sebelumnya, beberapa poin yang harus kita ambil sebagai seorang pemimpin yang memimpin lebih banyak seniornya antara lain: bersikap profesional dan menjunjung tinggi proporsionalitas, bisa menjadi role model, tetap humble dan bersahabat dan saling peduli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun