Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tak Ada Puisi yang Unik dan Menarik

2 Juli 2021   03:33 Diperbarui: 2 Juli 2021   08:26 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi, Tidak Ada Puisi Yang Unik dan Menarik. Sumber:https://ezoque.com

Bagi saya puisi itu ungkapan sebuah imaji, ilusi, ungkapan hati, pikiran. Dituangkan dengan proses kreatif, memilih diksi dan kalimat-kalimat yang bagi penulisnya untuk menyampaikan pesan dan makna, secara tersirat maupun tersurat. 

Memahami puisi, bisa berbeda-beda bagi setiap pembaca dan penikmatnya. Puisi itu bisa multitafsir, bisa dimaknai berbeda-beda, tergantung pemahaman dan jangkauan imaji masing-masing pembacanya. 

Saya pribadi, tidak paham bagaimana puisi dari sisi teori tata bahasa dan sastra. Saya hanya menikmati puisi sederhana, lewat diksi dan rima. Sementara makna, hanya berdasarkan imaji saya sendiri. 

Oleh karena itu, bagi saya untuk puisi selalu saja inspiratif. Setiap kata dan makna selalu memberi inspirasi yang mendebarkan. 

Baca juga : Srikandi Puisi Kompasiana

Seberapa hebatnya getaran rasa yang saya alami, saat membaca puisi, tergantung seberapa indah kata dan kalimat yang saya bisa nikmati. 

Juga seberapa dalam makna puisi menurut penilaian dan daya jangkau imaji saya.  

Dalam menangkap makna dari setiap kata dan kalimat yang mengalir pada puisi yang saya baca, itu juga tergantung seberapa luas, jangkauan pikiran saya dalam memahami kata dan kalimat yang mengalir dalam puisi. 

Oleh karena setiap puisi selalu ada pesan dan makna, betapa pun sederhananya diksi yang tertera. Atau sesimpel apapun rima dalam bait-bait puisi. Karya puisi selalu inspiratif. 

Oleh karenanya, bagi saya tidak ada puisi yang unik dan menarik. Puisi selalu harus ditempatkan sebagai karya yang inspiratif. 

Artikel remeh ini saya tulis karena inspirasi dari para kompasianer yang memilih vote unik atau menarik untuk karya puisi. 

Saya tidak menyalahkan para kompasianer, jika memilih vote menarik dan unik bagi karya puisi. 

Namun, sebagai kompasianer pula, yang selama ini selalu menilai puisi dengan vote inspiratif, untuk setiap karya puisi, maka saya agak canggung melihat hal itu. 

Melihat vote menarik dan unik untuk karya puisi, secara pribadi saya merasa karya puisi seperti 'dikerdilkan'. 

Bukan berarti, karena perasaan saya itu hanya untuk merespon, karya puisi saya sendiri, tapi ini berlaku umum untuk semua karya puisi. 

Sekali lagi, tulisan ini bukan bentuk protes atau menyalahkan kompasianer yang memilih vote unik dan menarik untuk karya puisi. 

Hal ini karena subyektifitas penilaian memang menjadi kuasa dari para kompasianer dan penikmat puisi. 

Betapapun, vote unik dan menarik untuk karya puisi, tetaplah harus dipahami sebagai bentuk apresiasi. 

Namun, jika hendak ditelisik lagi, apakah memilih vote unik dan menarik untuk karya puisi, cukup proporsional? 

Tentu bisa dicermati tentang arti unik dan menarik dari segi kebahasaan. 

Namun feel saya, dalam menilai suatu karya tulis, vote menarik adalah untuk karya tulis yang menyuguhkan informasi yang belum pernah kita dengar, membuat kita tahu, dan topik-topik yang sifatnya informatif dan menyenangkan. 

Dalam KBBI arti kata menarik adalah menyenangkan, membangkitkan rasa kasih (sayang, suka, ingin).

Juga mempengaruhi atau membangkitkan hasrat untuk memperhatikan (mengindahkan dsb). 

jadi, vote menarik untuk karya puisi itu karena kita merasa puisi yang kita baca itu menyenangkan, bukan? 

Sementara unik, sifatnya lebih khusus, sesuatu yang berbeda daripada umumnya, spesifik atau unik itu sendiri dan umumnya untuk katya tulis, bersifat sesuatu yang spesifik. 

Dalam KBBI, unik berarti tersendiri dalam bentuk atau jenisnya; lain daripada yang lain,tidak ada persamaan. 

Jika demikian, maka vote unik, dapat diartikan bahwa penilaian puisi itu karena puisi yang di vote lain daripada yang lain. 

Bagi saya vote unik dan menarik, akan lebih sesuai untuk artikel-artikel yang mengandung informasi yang lugas, berita ataupun wacana lain yang langsung bisa dipahami artinya secara subyektif maupun obyektif. 

Sementara puisi, seperti yang saya ulas di atas, seringkali diksi, kalimat dan makna tergantung imaji pembaca. 

Keindahan dan makna tergantung selera pembaca. Karena di dalam puisi selalu saja ada majas,metafora dan personifikasi dan kiasan-kiasan lainnya. 

Saya selalu memberikan vote puisi inspiratif, karena menurut saya puisi selalu membangkitkan getar-getar imajinasi, mendorong orang untuk melakukan sesuatu, mengilhami. 

Sejauh mana puisi itu inspiratif, bagi saya pribadi terletak pada keindahan kata dan kalimat (diksi) dan sejauh mana saya dapat menangkap makna yang tersirat ataupun tersurat.

Menilai puisi selalu dengan hati dan imajinasi. Itulah kenapa menurut saya, puisi selalu saya tempatkan sebagai karya spesifik dan inspiratif. 

Spesifik bukan dalam pengertian unik, namun karya khusus yang selalu harus dinilai sebagai karya yang inspiratif. Ini soal feel, soal rasa batin dan jiwa dalam mengalami keindahan melalui puisi. 

Sebaliknya, menilai puisi seseorang dengan vote unik dan menarik, bagi saya kita sudah menempatkan diri kita kita dalam arus mainstream. 

Artinya bisa saja dimaksudkan bahwa kita sebagai penyair dalam arus mainstream, sehingga menilai unik karya puisi dari orang lain. 

Namun sisi positifnya, khususnya untuk vote unik, berarti puisi kita diapresiasi sebagai karya yang spesifik, berbeda dari pada umumnya karya puisi. 

Akhirnya semua kembali kepada feel masing-masing, baik yang menulis puisi maupun yang membaca dan menikmati puisi. 

Namun sekali lagi, bagi saya pribadi tidak ada karya puisi yang unik dan menarik. Seluruh karya puisi bagi saya adalah karya inspiratif 

Demikian..mohon maaf jika artikel saya tidak sesuai dengan pemikiran para pembaca dan kompasianer yang budiman. 

Salam hormat.

Mas Han. Manado, 2 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun