Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selingkuh di Kantor? No Way, Terapkan Tujuh Sikap Budaya Kerja Ini!

15 September 2020   09:15 Diperbarui: 1 Oktober 2020   20:24 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selingkuh di kantor. Gambaran olahan pribadi via canva. Sumber Foto. https://www.metropolitan.id/

Ah...janganlah, anda cari saja sendiri. Tapi saya mau kasih ilustrasi saja. Begini, untuk para staf dan karyawan, apalagi staf ASN, yang gajinya sudah bisa diukur. Jangankan staf biasa, anda yang pejabat eselon saja sudah bisa diukur, penghasilan anda berapa. 

Menghindari korupsi, adalah juga rem pakem menghindari perselingkuhan. Bagi anda pendekar berwatak baik, bukan pendekar berwatak jahat, pasti anda mikir-mikir untuk selingkuh kalau penghasilan pas-pasan. 

Selingkuh, anda lakukan dengan sembunyi-sembunyi, padahal hampir pasti penghasilan anda diketahui istri anda. Jadi ketika anda selingkuh, pasti anda menyembunyikan penghasilan anda. 

Gaji dan tunjangan yang sah diketahui oleh istri, ini hampir tidak bisa dibantah, walaupun ada saja yang berusaha menyembunyikan, terutama anda yang tergolong pendekar berwatak jahat. 

Nah, ketika penghasilan sah anda diketahui oleh istri. Lalu anda selingkuh, pasti anda ingin mendapat penghasilan tambahan. Bisa jadi juga dengan cara sembunyi-sembunyi. Niat saja, itu sudah perilaku koruptif. 

Jadi ketika anda mulai berpikir selingkuh, ujung-ujungnya anda akan berusaha korupsi, jika anda memang pendekar berwatak jahat. Tapi yang berwatak baik, mungkin anda akan mencari tambahan penghasilan dengan cara yang baik. 

Buka angkringan, jualan asongan, dan sebagainya. Memangnya anda mau, karyawan perusahaan yang necis dan perlente, atau staf PNS yang berseragam, tiba-tiba mencari tambahan dengan jual asongan atau angkringan? 

Memangnya ada, wanita cantik di kantor anda yang sheari-hari melihat anda tampil keren, tiba-tiba jadi pedagang asongan, buka angkringan? Terus berapa lama anda bisa ngumpulin duit untuk bisa menggaet selingkuhan anda?

Ah...gak perlu berpanjang-panjang, ketika anda selingkuh, pasti anda berpikir pendek dan singkat, mendapat tambahan demi bisa bersama selingkuhan anda. 

Tidak ada makan siang gratis. Jadi anda berusaha mendapat penghasilan tambahan yang banyak, yang cepat. Satu-satunya jalan dengan  korupsi. Itu penyakit yang harus dihindari. 

Sebaliknya, mungkin anda tidak berniat selingkuh, tetapi ketika anda korupsi, penghasilan anda lebih banyak dari biasanya. Melihat wanita bening sedikit di kantor, anda sudah berusaha menggaetnya, karena anda merasa mampu memberinya sesuatu. Jadi korupsi dan selingkuh seperti dua sisi mata uang. Berkelindan. Berkaitan dan bisa membuat anda lupa daratan. 

Terima kasih

Wuri Handoko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun