Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Arini, Kereta Senja Kita Sudah Lewat

3 Agustus 2020   16:40 Diperbarui: 25 Juni 2021   20:23 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Kereta Senja. Sumber: sahadbayu.com

Seketika, wajah bapak petugas itu semakin pucat pasi, bahkan tampak badannya gemetar hebat. Dia lalu terburu-buru menunjukkan sebuah koran, yang kebetulan di pegangnya lalu koran itu disodorkan ke tanganku, dan sekejap petugas itu sudah membalikkan badannya, setengah berlari dia meninggalkanku sendirian di tepi rel kereta api, yang sudah sejam lalu sepi dan senyap, karena penumpang kereta api senja, pemberangkatan terakhir sudah berangkat.

Aku penasaran, buru-buru gulungan koran yang sudah lusuh itu buru-buru kubuka. Aku sempat baca, koran harian lokal itu menunjukkan tanggal terbitan, sebulan yang lalu. 

Lalu mataku mulai menggerayangi judul-judul berita di halaman depan. Pandangan mataku berhenti di salah satu judul, yang tulisannya mencolok dan di bagian tengah halam koran itu. "Hendak ke Jakarta, Arini meninggal di Stasiun" dengan subjudul kecil "Dimakamkan di TPU Kembang Setaman". 

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun