Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mama Flo, Manusia Katai dari Flores, Apa Kabarmu Kini?

14 Juli 2020   21:39 Diperbarui: 14 Juli 2020   21:57 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Flyer Webinar Arkeologi NGI, Sumber: National Geographic Indonesia

Apa yang tertulis pada Flyer National Geographic Indonesia (NGI) tentang Webinar Arkeologi, soal temuan rangka "Manusia Hobbit" di Flores yang ditemukan para arkeolog Australia dan Indonesia sungguh menarik.

National Geograhic Indonesia menuliskan, pembahasan bertema arkeologi menjadi tema yang senantiasa memikat untuk diungkap oleh National Geographic Indonesia. Tema ini juga menduduki kelompok peringkat teratas yang digandrungi pembaca---baik pembaca versi cetak maupun daring.

Dalam catatan NGI, Edisi perdana, yang terbit pada April 2005, menampilkan cerita sampul temuan rangka manusia katai itu. Raut wajah "Hobbit" itu direkonstruksi oleh John Gurche, seniman asal Amerika yang pernah menjadi konsultan Jurassic Park. Kisahnya bertajuk "Mereka yang Terlewatkan Waktu" ditulis oleh Mike Morwood, Thomas Sutikna (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional), dan Richard Roberts.

Boleh jadi edisi ini merupakan kegegeran berganda yang kebetulan. Pertama, majalah yang 'mengegerkan' Indonesia karena memang baru terbit. Kedua, cerita sampulnya mengungkap temuan para arkeolog yang 'menggegerkan' dunia ilmu pengetahuan sejagad.


Menurut NGI, selama 15 tahun belakangan ini seolah perbincangan tentang hobbit itu senyap. Kendati demikian, penyelidikan teka-teki siapa sesungguhnya sosok itu terus disingkap.Seperti apa perkakas yang dia ciptakan? Lalu, bagaimana rupa satwa dan bentang alam Flores purba? Apakah kedatangan manusia modern menjadi penyebab kepunahan hobbit ini?

****

Riwayat Perjumpaan Arkeolog dengan Mama Flo

Jatmiko, tahun 1989, mungkin peneliti belia yang masih awam soal Liang Bua, tempat ditemukannya rangka manusia "Hobbit" Homo Florensis, atau yang kemudian oleh kalangan arkeolog prasejarah sering disebut Mama Flo, karena berjenis kelamin perempuan. 

Jatmiko sekarang adalah peneliti ahli utama, yang cukup kesohor di manca negara. Bahkan ia, kemudian dinobatkan oleh Majalah Nature, sebagai salah satu arkeolog Indonesia yang paling berpengaruh di dunia. Bersama arkeolog lain Thomas Sutikna, yang kini bermukim di Australia. Semua itu karena dedikasi dan ketekunannya dalam melakukan riset tentang Manusia Hobbit itu.

Tapi kali ini, saya bukan hendak bercerita soal Jatmiko dan Thomas Sutikna, sang arkeolog. Saya akan mengulas tentang 'Mama Flo", yang ditelitinya, yang saya catat, berdasarkan Webinar NGI 12 Juli, 2020 kemarin. 

Sambil menambahkan beberapa referensi dari artikel yang sudah tayang sebelumnya. Perkenalan, pertama kali homo florensis, pada tahun 2003, seperti yang sudah banyak dipublikasikan di media massa. Juga jurnal internasional yang jadi referensi paling diandalkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun