Mohon tunggu...
sri wulandari
sri wulandari Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

19 Mei 2001

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa yang Memiliki Pilihan Gaya Belajar yang Berbeda

23 Oktober 2019   12:42 Diperbarui: 23 Oktober 2019   12:41 2278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tapi, ada satu studi yang menarik di mana anak-anak diberi kesempatan untuk menjelajahi luar ruangan, pergi 'safari foto' untuk memotret foto-foto dan bergabung dengan diskusi kelompok, semuanya dilakukan pada saat mereka bergerak dipantau dengan alat pelacak GPS. Gaya belajar mereka dinilai mulai dari awal dan banyak anak yang proses belajarnya sesuai dengan gaya tertentu.

Murid kinestetik yang paling banyak bergerak terus selama waktu bermain di luar ruangan, murid visual memotret lebih banyak foto di tempat-tempat yang lebih indah, dan murid auditori berbicara lebih banyak daripada yang lain selama diskusi.

Para peneliti tidak menilai apakah ini membantu mereka untuk belajar, tapi ini akhirnya adalah bukti bahwa gaya belajar yang kita sukai setidaknya ada implikasi dengan cara kita bertindak di dunia nyata, walau kita tidak tahu apakah mereka mengubah hasilnya.

Ada sangat sedikit studi yang terorganisir yang susah menyediakan saran bagus bagi guru-guru dalam pengajaran. Tapi, melihat dari bukti terbaik yang ada selama ini, jelas bahwa belum ada bukti bahwa mengajar sesuai dengan gaya belajar membawa perbaikan.

Tapi mungkin, jika guru-guru senang melakukannya, meskipun ada peluang kecil yang mungkin bisa berhasil, tidak masalah jika bukti yang ada kurang.

Masalahnya adalah, seperti yang disoroti di ulasan tahun 2004, mengajar para siswa dengan cara seperti ini, dapat menahan perkembangan siswa.Menggunakan kelebihan-kelebihan kita dalam proses belajar mungkin terlihat seperti ide yang bagus, tapi di usia dewasa kita perlu mampu belajar dalam segala cara yang berbeda. Jadi, mungkin lebih berguna dalam jangka panjang untuk mempraktikkan menggunakan indra-indra kita yang tampak kurang menonjol.

Ada juga bahaya menggolong-golongkan murid berdasarkan gaya belajar mereka, karena dapat memunculkan stereotip pada diri mereka. Jika perjuangan belajar murid terhenti karena pilihannya pada gaya belajar kinestetik, contohnya, kesulitan mereka mungkin akan dimaklumi begitu saja bukannya malah ditelaah dan ditindaklanjuti.

 

  • Manfaat atau kelebihan siswa yang memilki gaya belajar :
  • Dapat menenutukan cara belajar yang lebih efektif.
  • Mengetahui bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat optimal.
  • Dapat mengetahui gaya belajar terbaik dan yang paling cocok untuk diri kita
  • Mempermudah proses belajar.
  • Dengan menggunakan gaya belajar yang kita sukai ada implikasi denagn cara kita bertindak di dunia nyata.
  • Dengan menggunakan gaya belajar yang berbeda dapat menumbuhkan stereotip pada diri kita.

Kekurangan siswa yang memiliki gaya belajar:

  • Cara belajar dengan menggunakan gaya belajar yang  berbeda membuat perbedaan pada hasil belajar.
  • Keterkaitan gaya belajar yang berbeda tidak membuat perubahan.
  • Biaya yang digunakan sangat tinggi apabila proses belajar menggunakan gaya belajar yang berbeda.

Kesimpulan 

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda dan bisa belajar dengan lebih baik melalui cara-cara yang berbeda. Dengan kata lain,memahami memahami gaya belajar yang anda miliki adalah cara terbaik untuk memaksimalkan proses belajar di kelas. Setelah anda menemukan gaya belajar anda dan mengetahui metode terbaik untuk membantu anda dalam belajar melelui gaya itu, anda akan terkejut bila mengetahui betapa anda dapat berkembang dengan pasti di dalam kelas, bahkan di mata pelajaran yang sebelumnya anda anggap susah dan rumit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun