Mohon tunggu...
sri wulandari
sri wulandari Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

19 Mei 2001

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa yang Memiliki Pilihan Gaya Belajar yang Berbeda

23 Oktober 2019   12:42 Diperbarui: 23 Oktober 2019   12:41 2278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak ribuan sekolah di seluruh dunia telah menilai gaya belajar pilihan anak dan setelah itu, jika memungkinkan, mengajar mereka sesuai dengan gaya belajar tersebut.Ide ini, yang disebut sebagai hipotesis keterkaitan, mengatakan jika anda diajar dengan gaya belajar yang berkaitan dengan pilihan anda, maka anda akan merasa lebih mudah untuk belajar dan hasilnya anda akan melakukannya dengan lebih baik. Ide ini sudah sangat populer di sekolah-sekolah.

Saya pernah diberi tahu ada ruang kelas-ruang kelas di mana anak-anak duduk dengan mengenakan oto (kain penutup dada bayi pada waktu makan) dengan huruf besar bertuliskan V (visual), A (auditori), atau K (kinestetik), jadi guru-guru tahu persis mana murid yang lebih menyukai gaya yang mana. Ide tersebut memiliki intuisi menarik. Setiap guru memperhatikan variasi gaya belajar di antara murid-murid ketika guru hendak memilih ide baru untuk mengajar, dan ia mengetahui susahnya pekerjaan mengajar.

Bukan hanya membuat kita menyadari bahwa kita semua adalah individu-individu yang berbeda, tapi menyiratkan bahwa kita bisa melakukannya dengan baik jika bisa mengetahui cara belajar terbaik yang paling cocok untuk kita.Kita tahu bahwa kita semua berbeda, jadi kenapa tidak membuat proses belajar sedikit lebih mudah dengan menggunakan kelebihan kita?

Dan para guru terlihat sependapat. Pada 2014, Profesor Paul Howard-Jones dari Universitas Bristol mengambil sampel guru-guru di lima negara, dan menemukan bahwa proporsi angka yang menyetujui murid-murid belajar lebih baik. Pertanyaannya adalah bukan pada apakah gaya belajar itu ada, tapi melainkan apakah belajar sesuai dengan gaya yang disukai bisa membuat perbedaan.

Jadi, jika Anda lebih cenderung pada gaya visual, apakah Anda bisa belajar lebih baik dengan melihat foto-foto daripada lewat instruksi lisan? Ada banyak sekali bahan bacaan tentang ini, dengan banyak sekali hasil studi yang dipublikasikan.

Tapi, beberapa bacaan yang ada sangat kecil jumlahnya dan hanya sedikit yang muncul di jurnal yang dapat ditinjau oleh khalayak umum. Sebuah ulasan besar pada penelitian terhadap gaya belajar menghabiskan waktu 16 bulan untuk menyelesaikannya dan dipublikasikan pada 2004. Para penulisnya mengidentifikasikan penemuan mengejutkan yaitu ada 71 model berbeda pada gaya belajar, dan lalu hanya menganalisa 13 saja secara rinci. Tapi, mereka kecewa karena menemukan bidang tersebut jauh lebih 'luas, buram, kontradiksi, dan kontroversial' dari yang mereka harapkan.

Mereka menyimpulkannya setelah 30 tahun penelitian masih tidak ada kesepakatan terhadap cara terbaik untuk menilai gaya belajar atau mengajar sesuai dengan hasil studi.

Mereka kadang-kadang menemukan sebuah studi di mana mengajar sesuai dengan gaya belajar membuat perbedaan pada hasilnya, tapi mereka mengkritisi keabsahan dari riset tersebut.

Untuk memastikan bahwa pengajaran sesuai dengan gaya belajar bisa membuat perbedaan, sebuah studi perlu menilai gaya belajar siswa, lalu membagi mereka menjadi kelompok-kelompok secara acak untuk diajar dalam gaya-gaya belajar yang berbeda, sebelum memberikan mereka tes yang sama. Akhirnya mereka perlu memastikan apakah orang-orang yang diajar sesuai dengan gaya yang disukai melakukan hal lebih baik, dan lebih pentingnya, apakah mereka yang diajar dalam gaya yang 'salah' hasilnya lebih buruk. Jika teori tersebut bertahan maka ada kemungkinan untuk membuktikan interaksi seperti ini.

Dari empat studi yang dirancang terbaik, tiga studi menemukan keterkaitan gaya belajar tidak membuat perubahan.Kadang-kadang anak-anak belajar dengan lebih baik ketika diajar dalam gaya belajar yang disukai, tapi begitu pula orang-orang lain di dalam grup tersebut, sehingga mencerminkan ini adalah gaya belajarnya bukan karena gaya belajar yang sesuai terhadap individu yang penting.

Para peneliti menemukan hanya satu studi dengan kedua metodologi ketat dan hasil positif juga. Tapi, kendati demikian mereka menekankan bahwa biaya-biaya yang terkait dalam pengajaran masing-masing individu sesuai dengan gaya belajar pilihan mereka adalah sangat tinggi, sekolah akan ingin melihat lebih banyak daripada perbaikan signifikan secara statistik, mereka perlu melihat bukti perbedaan-perbedaan besar bagi banyak siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun