Mohon tunggu...
Wildan Nanda Wicaksana
Wildan Nanda Wicaksana Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai dunia balap

Menulis merupakan hak bagi setiap manusia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Arrows A2, Mobil F1 Milik Arrows yang Memiliki Tampang yang Cantik dan Ground Effect yang Ekstrem

2 April 2024   09:04 Diperbarui: 2 April 2024   09:23 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin Arrows A2 tidak bisa masuk dalam jajaran mobil F1 terhebat sepanjang masa karena mobil ini tidak pernah memenangkan satu balapan pun dan juga gagal meraih podium. 

Bahkan mobil ini hanya digunakan dalam delapan balapan dengan dua diantaranya gagal lolos sesi kualifikasi. Meski demikian mobil F1 tidak bisa lebih cantik dari Arrows A2.

Mungkin itu merupakan sebuah kegagalan yang relatif di lintasan namun Arrows A2 sangat berani dengan konsepnya. 

A2 memiliki dasar dari mobil pelopor penggunaan ground effect Lotus 72 yang telah mengalahkan semua lawan di lintasan F1 pada tahun 1978. 

Arrows telah merekrut mantan desainer tim Lotus Tony southgate sebagai perancang utama baru mereka dan Southgate membawa konsep mobil dengan sayap penuh. 

Konsep ini membawa ground effect ke tingkat yang ekstrem dengan menghilangkan sayap depan dan membuat sayap belakang menjadi bagian integral dari bodi mobil untuk memaksimalkan tekanan rendah di bawah mobil.

Southgate membuat model dengan skala seperempat pada awal tahun 1979 dan mengujinya di terowongan angin dan hasilnya menakjubkan dengan menghasilkan tiga hingga empat kali lipat downforce dari yang pernah dicapai tim sebelumnya. 

Namun, jauh dari rasa puas dengan peningkatan grip yang begitu besar, Southgate megejar keuntungan lebih lanjut dengan memiringkan mesin dan girboks sehingga komponen tersebut bisa diletakkan lebih rendah yang mana meningkatkan aliran udara di bawah mobil dan menciptakan lebih banyak downforce.

Namun ada harga yang harus dibayar untuk downforce tambahan tersebut yaitu bodi monokok tidak mampu menangani gaya yang diberikan kepadanya dan harus diperkuat yang berdampak pada bertambahnya bobot mobil sehingga mempengaruhi pusat gravitasi yang megakibatkan mobil menjadi tidak seimbang.

A2 memulai debutnya di GP Prancis tahun 1979 dan para pembalap mobil itu tidak terlalu terkesan. 

Posisi mengemudi jauh lebih condong daripada yang biasa digunakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun