Apabila perubahan jumlah saham yang beredar dalam suatu periode tidak mengubah sumber daya (kecuali peristiwa konversi potensi saham biasa), jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode dan sepanjang periode pelaporan harus disesuaikan. (par. 20)
Contoh Pengukuran Laba per Lembar Saham :
PT. AKU & KAMU memiliki modal saham biasa yang beredar dalam tahun 2019 sebanyak 1000 lembar. Dengan pendapatan bersih dalam tahun 2019 sebesar Rp 2.000.000,-. Sejak awal 2019, semua saham sudah beredar dan tidak ada saham prioritas. Maka berapa pendapatan per lembar saham PT. AKU & KAMU untuk tahun 2019 ?
Perhitungannya:
Pendapatan per lembar = Rp 2.000.000/1000 lembar = Rp 2.000/lembar
Laba per Saham Dilusian merupakan jumlah dari laba pada suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa dan efek lain yang asumsinya diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang terdilusi yang mengalami peredaran selama periode pelaporan
Dalam perhitungan Laba per Saham Dilusian harus menyesuaikan laba bersih residual dan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar dengan memperhitungkan dampaknya pada semua efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.
Contoh Kasus :
PT LALA memiliki laba sebelum pos luar biasa sebesar $580.000 dengan keuntungan luar biasa, sesudah pajak sebesar $240.000. Selain itu, perusahaan juga menerbitkan dividen sebesar $1 per saham atas 100.000 saham preferen yang beredar. Terjadi perubahan atas saham biasa yang diterbitkan selama tahun 2006 :
Tanggal
Perubahan Saham