Artinya mereka lebih fokus kepada kualitas guru tinggi dengan kelas yang lebih besar, daripada ratio yang rendah = guru banyak, tapi kualitasnya rendah.
Jalan satu-satunya untuk meningkatkan kesejahteraan guru secara nyata bukanlah melalui demo naik gaji terus tanpa dibarengi peningkatan kualitas guru, tetapi dengan menaikkan kualitas guru melalui training dan sertifikasi sehingga ratio guru murid juga dapat naik. Bila jumlah guru sudah efisien, maka kita dapat dengan mudah melakukan peningkatan kesejahteraan guru.
2. Digitalisasi Pendidikan dan Koneksi Internet
Digitalisasi pendidikan adalah realita yang kita hadapi dimana seharusnya justru menjadi solusi UTAMA pendidikan di Indonesia dimana pendidikan kita seringkali tertinggal dari negara lain karena letak geografis yang luas dan sulit (kepulauan).
Bila kita tidak segera melakukan digitalisasi, kita akan menjadi semakin tertinggal dan adalah keniscayaan bahwa negara dengan manusia berSDM rendah akan menjadi korban bulan-bulanan negara lain, dijajah secara ekonomi dsb.
Adaptasi yang utama adalah koneksi internet 100% di sekolah2. Ini adalah kunci, jauh melebihi fasilitas dan renovasi bangunan sekolah itu sendiri.
Dibarengi dengan digitalisasi kurikulum oleh pemerintah, misalnya melalui aplikasi-aplikasi pendidikan yang interaktif, maka masalah akses materi pendidikan untuk di desa-desa dan daerah terpencil, terpecahkan dengan sendirinya.
Tidak ada lagi istilah anak desa, anak kota, anak miskin, anak kaya, karena semua orang sekarang memiliki akses internet untuk melihat konten pendidikan yang sama. Siapa saja bisa belajar apa saja dan menjadi pintar asalkan ada kemauan.
Dampak sistemik akan terjadi bila digitalisasi pendidikan ini dilaksanakan di semua lini, karena bukan saja usia sekolah yang mendapatkan manfaat, tetapi usia pekerja juga bisa mendapatkan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan yang meningkatkan kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan.
3. Sekolah Vokasi/Kejuruan
Percuma sekolah tinggi-tinggi bila akhirnya tidak dapat pekerjaan juga.