Gundukan tanah bagai pembatas
Dua hal yang berbeda, tak sama arti
Batu bertengger manis di atas tanah
Pengingat umpama semua tak abadi
 Â
Tuhanku
Yang Maha Pengampun
Yang Maha Mengabulkan
Ampun kuserahkan atas kelalaian
Bukan sebuah perpadanan
Tetapi cermin dari suramnya kehidupan
 Â
Ujian datang silih berganti
Untaian doa pun tak pernah terhenti
Dunia seakan membutakan para insan
Hidup bak sebuah permainan berlubang
Semua insan berlomba memenangkan
Hingga pada akhirnya timbul penyesalan
 Â
Detik demi detik terus berlalu
Masa demi masa telah usai
Waktu demi waktu tetap berjalan
Menyudahiku dan perjalananku
Menyisakan amal yang kutunai
Mengakihiri perjalanan penuh beban
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!