Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Para "Pembela Rakyat" Itu Sekarang ke Mana?

20 Februari 2020   20:56 Diperbarui: 21 Februari 2020   07:04 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu Suaramu keras menggelegar, bak halilintar
Memenuhi sudut-sudut ruang kekuasaan
Teriakanmu tentang demokrasi, hukum, dan keadilan
Memekakkan telinga para rezim pemilik tahta
Idealismemu tinggi menjulang, seakan menembus awan

Kepentingan rakyat adalah jargonmu
Demi hukum dan keadilan adalah semboyanmu
Tak ada kata lelah, tak ada kata lemah
Semua kebijakan pemerintah kau sebut sampah
Karena kau anggap bikin rakyat resah dan susah

Tapi kini setelah kau dapat kursi itu, dalam lingkaran itu
Kau diam membisu, lidahmu kelu
Telingamu tuli, matamu buta
Tak kusangka, kini kau bermetamorfosa jadi boneka

Dulu kukira semangat juangmu seperti batu
Tapi kini kutahu ternyata hanya sekeras tahu
Jabatan ternyata membuatmu nyaman
Hingga kau jadi lupa diri lupa daratan
Prinsip hidupmu yang dulu kau perjuangkan
Hanya  tinggal cerita nan usang
Sekarang kau begitu sempurna, menjadi bemper penguasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun