Dulu Suaramu keras menggelegar, bak halilintar
Memenuhi sudut-sudut ruang kekuasaan
Teriakanmu tentang demokrasi, hukum, dan keadilan
Memekakkan telinga para rezim pemilik tahta
Idealismemu tinggi menjulang, seakan menembus awan
Kepentingan rakyat adalah jargonmu
Demi hukum dan keadilan adalah semboyanmu
Tak ada kata lelah, tak ada kata lemah
Semua kebijakan pemerintah kau sebut sampah
Karena kau anggap bikin rakyat resah dan susah
Tapi kini setelah kau dapat kursi itu, dalam lingkaran itu
Kau diam membisu, lidahmu kelu
Telingamu tuli, matamu buta
Tak kusangka, kini kau bermetamorfosa jadi boneka
Dulu kukira semangat juangmu seperti batu
Tapi kini kutahu ternyata hanya sekeras tahu
Jabatan ternyata membuatmu nyaman
Hingga kau jadi lupa diri lupa daratan
Prinsip hidupmu yang dulu kau perjuangkan
Hanya  tinggal cerita nan usang
Sekarang kau begitu sempurna, menjadi bemper penguasa