Nah, kalau ditanya apakah kita cinta kepada Nabi? Pasti jawabannya cinta, ya kan? Karena kita pasti tidak akan terima ketika orang yang kita cintai dicaci maki, dihina, direndahkan. Tidak jauh berbeda mungkin jika kehidupan nyata kita juga terkadang melihat fenomena ini. Orang mencaci, menghina atau merendahkan yang lain seolah tidak memiliki hati nurani lagi. Atau bahkan kita sendiri pernah melakukan hal ini, menghina orang lain tanpa memikirkan perasaan orang tersebut.
Jika kita melihat sejarah Nabi, Â bahwa dikisahkan nabi yang selalu dihina dan dicaci, bahkan dilempai kotoran ketika sedang melewati jalan satu-satunya menuju masjid. Hingga pada suatu hari, nabi tidak mendapatkan perlakuan yang sama, tidak ada yang menghina dan melempari Beliau kotoran. Lalu nabi menanyakan hal tersebut, ternyata yang biasa melakukan hal buruk kepada Nabi tersebut sedang sakit. Namun nabi bukannya mendoakan agar orang itu binasa, justru menjenguknya dengan kasih sayang.
Seandainya kita dalam posisi seperti beliau, apa yang kita lakukan? Pertama yang dilakukan pasti marah dan mungkin membalas mencaci atau melempar kembali kotoran kepada orang tersebut. Dan ketika mengetahui jika orang tersebut sakit, bukan tidak mungkin kita mendoakan yang jelek terhadapnya.
Namun itulah akhlak nabi yang harus kita contoh. Dan agar kita mudah meneladani nabi dalam mengendalikan atau bersikap  terhadap orang lain, pikirkanlah atau bayangkanlah seandainya kita atau anggota keluarga kita yang diperlakukan buruk, apa yang kita rasakan? Maka pikirkanlah dulu sebelum bertindak dan berbuat.
Semoga dengan Maulid Nabi 2021 ini  kita senantiasa mampu meneladani sifat baik nabi dan semoga kelak mendapatkan Syafaat beliau di Yaumil akhir nanti. Aamiin.