Mohon tunggu...
Wisye NurulMiraj
Wisye NurulMiraj Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa SV IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semangat Nasionalisme Pemuda-Pemudi Indonesia dalam Memajukan Bumi Pertiwi

31 Juli 2021   01:03 Diperbarui: 31 Juli 2021   02:09 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nasionalisme merupakan rasa cinta tanah air, yang mana Indonesia memiliki pluralitas yang berbeda-beda suku, ras, maupun adat istiadat. Menghargai dalam bersikap, bertoleransi baik dalam beragama, dan mengeluarkan pendapat antar sesama. Siapakah yang paling utama ikut berperan? Ya, tentu saja pemuda Indonesia. Pemuda yang memiliki rasa kepeduliannya terhadap tanah airnya serta paham dalam suatu kebudayaannya tersendiri. Kekuasaan bumi yang sangat indah dan kenikmatan yang luar biasa dari Sang Pencipta. Oleh karena itu, rasa semangat kita menjadi faktor untuk penerus bangsa dalam memajukan negeri tercinta ini.

Walaupun berbeda agama, suku, ras, dan budaya. Apakah yang menjadi masalah bagi pemuda Indonesia saat itu? Yaitu takut terhadap cita-citanya yang tidak akan tercapai, frustasi dalam belajar, dan lain sebagainya. Karena sebenarnya keberhasilan pemuda tergantung dari pemuda itu sendiri. Tapi apa yang menjadi kendalanya? Salah satunya yaitu adalah "kemalasan dan kerja keras". Kedua faktor ini selalu berkaitan satu sama lainnya antar pemuda-pemudi khususnya di Indonesia.

Kemalasan adalah salah satu hal yang menjadi kebiasaan di kehidupan sehari-hari. Banyak sekali anak-anak Indonesia yang menyia-nyiakan waktu dalam hidupnya. Berbeda dengan masa Indonesia pada zaman dahulu, yaitu berusaha dalam melakukan yang terbaik untuk negerinya. Bahkan menjadi contoh-contoh dari tokoh-tokoh pahlawan dan ilmu politik, sosial, agama, dan budaya. Bagaimana nasib Indonesia? jika ini terus menerus terjadi di Indonesia negeri tercinta ini. Negeri yang kaya akan kekayaannya dari negara-negara Asia lainnya.

Ya, tentu saja kita sebagai generasi penerus bangsa harus mencontoh para pemuda zaman dulu di zaman pergerakan Budi Utomo yang sangat bersemangat dan gigih dalam berjuang dan bersatu untuk kemerdekaan bangsa dan negara tercinta ini. Hanya bedanya kita sekarang para pemuda berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah mereka perjuangkan dengan tetes darah penghabisan. 

Kita pemuda-pemudi harapan bangsa harus giat dan siaga berjuang untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini, dengan semangat belajar, rela berkorban, bersatu padu tanpa melihat perbedaan suku bangsa, bahasa, dan agama. Demi membela bumi pertiwi dari segala macam rongrongan, godaan, yang mencoba merebut negeri tercinta ini.

Karena penjajahan di zaman kemerdekaan sekarang ini adalah penjajah yang merongrong ideologi pancasila. Jokowi, (dalam BBC Indonesia 2017:30) menjelaskan, "karena Pancasila adalah jiwa dan raga kita, ada di aliran darah dan detak jantung kita, perekat keutuhan bangsa dan negara. Ancaman terhadap ideologi Pancasila sangat nyata dan serius. Oleh karena itu, dalam jangka panjang butuh kerja keras khususnya dibidang pendidikan yaitu pelajaran sejarah. Jika pengetahuan yang merdeka ini kita punya dengan segala macam lika-liku nuansanya kita akan menjadi bangsa yang bisa memandang masa lalu, masa kini, dan masa depan dengan perspektif".

Yang paling penting, bahwa paham kebangsaan itu memerlukan kedalaman sejarah. Oleh karena itu tugas kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia giat belajar, jangan malas, raih cita-cita, dan jadi anak bangsa yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Pertahankan, jaga, isi kemerdekaan ini, dan harga perjuangan para Pahlawan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para Pahlawannya. Karena ketenangan dan kesenangan hari ini adalah perjuangan tempo dulu. Itulah harapan kita semua, berharap pemuda-pemudi Indonesia menjadi penerus dan pengisi perjuangan dan cita-cita bangsa Indonesia yang merdeka  dan berasaskan Pancasila.

Demikian, semoga bermanfaat dan menjadi motivasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun