Mohon tunggu...
Wistari Gusti Ayu
Wistari Gusti Ayu Mohon Tunggu... Saya seorang guru

Guru adalah profesi yang mulia, saya bangga menjadi guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Menghadapi Teman yang Pura-Pura Baik di Depan Kita?

26 September 2019   17:00 Diperbarui: 26 September 2019   17:10 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: memecomic.id

Memiliki sahabat dekat pasti menyenangkan. Sahabat dekat adalah sahabat yang bisa diajak curhat segala macam tentang masalah kita. Sahabat dekat juga biasanya bisa merasakan keadaan kita dalam suka maupun duka. Mereka akan selalu memberi dukungan saat kita jatuh dan selalu memberi semangat untuk setiap langkah kita.

Di samping sahabat dekat, menurut saya ada pula "teman", katagorinya ini bukan sahabat dekat yang bisa kita percaya. Teman hanya sebatas teman sekelas, teman kuliah, rekan kerja, teman ngobrol biasa, mungkin juga malah atasan atau bawahan kita.

Karena saking banyaknya yang tergabung dalam katagori ini, maka akan sering kita jumpai teman yang pura-pura baik di depan kita. Padahal dalam hatinya memiliki rasa kekesalan, iri, mungkin juga marah, dendam atau juga tidak menyukai tingkah laku atau gerak-gerik keseharian kita.

Lalu bagaimana cara membedakan teman semacam ini? Menurut pengalaman saya biasanya tipe orang seperti ini akan sering mencari muka di depan kita, berpura-pura mendukung dan lain sebagainya. Namun ketika ia di belakang kita, ia akan membicarakan segala keburukan kita dengan teman lainnya.

Ya, lambat laun jika kita sudah cukup lama dalam suatu komunitas, kita akan mengetahui,siapa saja orang yang sering membicarakan orang lain, yang tanpa disadari untuk membuktikan agar mereka terlihat hebat. 

Teman semacam ini juga tidak ingin melihat orang lain memiliki prestasi atau kehidupan yang lebih baik dari dirinya. Mereka juga akan menertawakan ketika kita bersalah, atau melihat kekurangan kita, dan juga jika mendengarkan cerita kita, ia mendengarkan  tidak dengan tulus.

Nah, untuk tips menghadapinya, bagi saya cuma satu, jika orang ini membicarakan keburukan orang lain di depan anda, jangan pernah sekali-kali menanggapinya. Karena ketika anda menanggapinya, bukan tidak mungkin tanggapan tersebut akan disampaikan lagi ke orang lain, dan begitu seterusnya, sehingga dia akan terlihat selalu benar dan malah akan menjatuhkan kita.

Dengan menjadi teman yang biasa-biasa aja, tidak perlu curhat kepada teman semacam itu dan mulai belajar untuk tidak menanggapi apa yang ia ceritakan, posisi kita akan aman dari teman yang pura-pura baik di depan kita.

Jadi mulai sekarang kenali dengan baik siapa teman sejati anda atau sahabat dekat yang benar-benar bisa diajak berbagi dan siapa teman yang berpura-pura baik. Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun