Mohon tunggu...
Arif Santoso
Arif Santoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang pemuda yang menyukai sastra dan pendidikan.

Writer, Songwritter, Tutor of Literacy.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Berjalan Terlalu Jauh di Antara Kemalangan

22 Januari 2020   23:35 Diperbarui: 22 Januari 2020   23:37 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secarik kertas telah kuterima

Dilepaskannya belenggu-belenggu malam yang kuhempaskan di senja itu

Semua terasa hambar

Semua rapuh.

"Jadi? Untuk apa aku mengejar harum mawar itu?"

Secarik puisi telah dibacakan, dihimpitnya sang lelaki tunawisma itu, oleh gersangnya marabahaya sukma dan kalbu.

"Aku gagal. Namun, aku masih mengejar yang lain."

Runtuh sudah, membangun lagi.

Beberapa opsi ditangguhkan, sebagian lagi dilepaskan
Karena memang sudah menemukan.

"Kucoret nama mereka yang kuincar, dan kini aku belajar untuk sabar dan sadar."

Tunawisma kembali menulis,
entah hatinya yang terkikis tanpa raut wajahnya yang tampilkan tangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun