Lalu, apakah khasiat dari daun pepaya terhadap DBD hanya sebatas menaikkan trombosit dan juga sebagai antioksidan saja?.
Dalam upaya menjawab pertanyaan ini, penulis mencoba untuk mengaitkan beberapa  laporan penelitian terkait daun pepaya, DBD, dan virus dengue.
Penelitian tentang khasiat daun pepaya terhadap DBD
Pada tahun 2012, Kala, dalam jurnal "Medicinal & Aromatic Plants"Â melaporkan bahwa penggunaan ekstrak daun pepaya mampu membantu penyembuhan DBD.
 Dalam penelitian ini Kala menguraikan mulai dari awal preparasi daun pepaya hingga menjadi ekstrak.  Yakni, daun pepaya segar ( setelah getah dan tangkai dibuang) digiling atau dihaluskan kemudian diperas dan disaring. Kira-kira, untuk satu daun menghasilkan satu sendok makan ekstrak. Dua sendok makan ekstrak ini diberikan kepada pasien DBD, tiga kali dalam sehari dengan selang waktu 6 jam. Daun pepaya tidak boleh dipanaskan ataupun dimasak terlebih dahulu.
Kemudian, ekstrak yang telah disiapkan, diberikan kepada 5 pasien DBD dengan berbagai jenis umur, yang sebelumnya sudah diuji darahnnya. Dari hasil uji selama 24 jam, dilaporkan bahwa ektrak dari daun pepaya  sangat efektif menaikkan trombosit darah kelima pasien. Pertambahan jumlah trombosit  mulia dari 8000 hingga 11.000.  Dalam simpulan penelitian ini hanya melaporkan daun pepaya sangat signifikan meningkatkan kesehatan pasien. Â
Senyawa kimia yang memiliki aktivitas biologis terhadap virus dengue.
Dalam laporan review penelitian Rbson Ricardo Teixeira dkk, Â tahun 2014, setidaknya ada 7 golongan senyawa kimia bahan alam yang memiliki aktivitas terhadap virus dengue. Antara lain adalah polisakarida, flavonoid, alkaloid, terpenoid, Â polisikik quinon, fenolik , dan miscellaneous.
Dari sekian banyak senyawa yang berpotensi menghambat pertumbuhan virus dengeu, tiga diantaranya yang memiliki daya hambat yang kuat yakni;
Quercetin dari golongan flavanoid, memiliki aktivitas penghambatan yang signifikan terhadap virus DENV-2 dengan nilai IC50 Â 35,7 g/mL ( Keivan Zandi dkk, 2011)
Emetine dari golongan alkaloid, memiliki aktivitas anti-viral terhadap virus  DENV pada suatu konsentrasi yang sangat rendah yakni pada 0,5 mol/L. Yang berarti memiliki potensi yang sangat baik untuk membunuh virus dengue. (June Su Yin Low dkk, 2009).