Mohon tunggu...
Wira Pandawa
Wira Pandawa Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis mengungkap sisi lain mikrokosmos

Hobi itu pekerjaan yang dibayar Menulis Energi yang terpancar gratis dari alam sekitar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Expeliarmus

1 Agustus 2020   02:43 Diperbarui: 1 Agustus 2020   03:13 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pemulung pemulung sampah

Lalu mendaur ulangnya sedemikian intrik,cerdik,sesekali  dia asyik asyik sendiri

Sampah berubah menjadi kecambah

Kadang menjadi tikus mungil kumuh yang mulai kian kemari mencari makan,makan sampah

Ada pula bibit elok ,ditemukan ,dibentuk ,dirawat pupuk,dari pembiaran,sedikit saja perawatan,satubresep,dua resep,penyiksaan,dibakar,ditempa dari abu abu vulkanik kemarahan,

Kadang ditemukan juga bibit terbaik negeri,yang ia harap bisa menjadi versi terbaik dirinya,pantulan cermin dari sifat  kelam yang tak perlu terbawa

Beberapa berubah menjadi gulma,nak menyerap kelicikan otak tak mamlu

Nak menyerap kelihaian rasa malas menjelma menjadi racun efektif mengarahkan ke titik peradaban terendah,kembali menjadi sampah

Akhirnya ia cukup lelah,ia terlihat cukup puas,dan duduk duduk di tepi kotak kecil

Disudut ruang menatap dalam dalam ke dalam oven besar,yang diatasnya sebuah kitab tebal perjalanan hasil skenario percobaan utuh ,dari sampah menuju sampah,

Satu simpul yang pasti ,beberapa emas justru ia dapatkan dari ketulusam tanpa batas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun