6. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
6.1. Kesimpulan
Best practices Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Indonesia terkristalisasi dalam empat domain terintegrasi: Kepemimpinan Instruksional Proaktif (Otonomi), Alokasi Sumber Daya Berbasis Mutu (Fleksibilitas), Kemitraan Strategis dengan Komite Sekolah (Partisipasi), dan Transparansi Digital melalui SIAP (Akuntabilitas). Sekolah Efektif adalah hasil dari implementasi holistik model ini, di mana otonomi Kepsek diimbangi dengan akuntabilitas publik yang kuat. Keberhasilan MBS sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah bertransformasi dari manajemen birokratis menjadi manajemen student-centric yang didorong oleh data.
6.2. Rekomendasi
* Kepada Pemerintah Pusat dan Daerah: Perlu mengintegrasikan best practices Kepemimpinan Instruksional dan Transparansi Digital (SIAP) ke dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan program Pengembangan Kepemimpinan Kepala Sekolah (PKKS).
* Kepada Komite Sekolah: Direkomendasikan untuk menuntut pelaporan IKU (Indikator Kinerja Utama) sekolah dan memprioritaskan keterlibatan dalam aspek kurikuler dan evaluasi, melampaui fokus pada isu pendanaan semata.
* Kepada Kepala Sekolah: Perlu menjadikan analisis data hasil belajar siswa sebagai landasan utama dalam setiap keputusan otonom (RKS/RKAS) dan mengadopsi peran sebagai Instructional Coach untuk memimpin peningkatan mutu PBM.
DAFTAR PUSTAKA
(Catatan: Daftar Pustaka ini harus diisi dengan referensi-referensi aktual minimal 20 sumber yang dikutip di sepanjang naskah. Berikut adalah format contoh)
Depdiknas. (2001). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah: Buku 1 Konsep dan Pelaksanaan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Edmonds, R. (1979). Effective Schools for the Urban Poor. Educational Leadership, 37(1), 15--24.