Mohon tunggu...
Wirda Neti HMP
Wirda Neti HMP Mohon Tunggu... Guru SMP Raudlatul Falah

"Saya Wirdaneti, seorang guru SMP yang memiliki passion besar dalam mengajar dan membimbing siswa-siswa saya untuk mencapai potensi terbaik mereka. Saya percaya bahwa setiap siswa memiliki keunikan dan potensi yang luar biasa, dan saya berusaha untuk membantu mereka menggali dan mengembangkan potensi tersebut."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices Manajemen Sekolah (MBS) dalam Menciptakan Sekolah Efektif dan Akuntabel di Indonesia

18 Oktober 2025   13:10 Diperbarui: 18 Oktober 2025   11:59 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4. HASIL DAN PEMBAHASAN: MODEL EMPAT DOMAIN BEST PRACTICES MBS

Hasil analisis menunjukkan bahwa best practices MBS tidak berdiri sendiri, melainkan saling menguatkan dalam empat domain yang terintegrasi:

4.1. Domain Otonomi: Kepemimpinan Instruksional Proaktif

Best practice di domain Otonomi adalah penggunaan wewenang untuk secara langsung memengaruhi proses inti sekolah: pembelajaran.

4.1.1. Kepala Sekolah sebagai Instructional Coach

Sekolah-sekolah berkinerja tinggi menunjukkan bahwa Kepsek secara rutin melakukan supervisi klinis dan bertindak sebagai Instructional Coach bagi guru. Otonomi digunakan Kepsek untuk merancang program pengembangan profesional yang spesifik berdasarkan kebutuhan guru (misalnya, pelatihan diferensiasi instruksi) dan bukan hanya mengikuti program dari dinas. Kepsek terlibat langsung dalam diskusi kurikulum dan evaluasi PBM.

4.1.2. Kurikulum Adaptif dan Kontekstual

Best practice Otonomi diwujudkan dalam kemampuan sekolah mengembangkan kurikulum lokal yang adaptif. Sekolah yang sukses menggunakan otonominya untuk: (1) Mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam materi ajar; (2) Menciptakan mata pelajaran/ekstrakurikuler unggulan yang sesuai dengan minat siswa dan potensi daerah (misalnya, technopreneurship atau pertanian modern); dan (3) Mengalokasikan jam pelajaran secara fleksibel untuk mata pelajaran yang membutuhkan penguatan.

4.2. Domain Fleksibilitas: Alokasi Sumber Daya Berbasis Prioritas Mutu

Best practice Fleksibilitas berpusat pada optimalisasi sumber daya (terutama finansial) berdasarkan data dan kebutuhan strategis.

4.2.1. Zero-Based Budgeting (Penyusunan Anggaran Berbasis Nol)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun