Kepemimpinan merupakan sebuah peran yang dijalankan oleh orang yang memang memiliki keahlian dan kepercayaan yang diberikan oleh pengikutnya guna mengemban tanggung jawab sebagai perwakilan suatu organisasi. Seorang pemimpin juga tentunya berasal dari pengikut sehingga bisa dibilang pemimpin dengan pengikut tentunya memiliki hubungan yang berkesinambungan. Jika tidak ada pengikut maka tidak akan menjadi pemimpin. Seorang pemimpin yang hebat tentunya akan membawa pandangan baik bagi organisasi yang dipimpinnya, akan tetapi apakah jika pengikut yang berkontribusi mereka akan mendapat predikat hebat seperti pemimpinnya?. Menurut Rosani dan Tarigan (2019) hal ini disebabkan orang lebih banyak melihat tokoh utama yang menjadi perwakilan organisasi sehingga sering kali pengikut menjadi terabaikan.
Kemajuan suatu organisasi tentunya ada bukan hanya karena pemimpin yang hebat dalam menjalankan amanah serta tanggung jawab dia atas organisasinya, akan tetapi merupakan tanggung jawab antara pemimpin dengan pengikutnya, suatu organisasi juga akan semakin berkembang pesat dikarnakan pengikutnya memiliki potensi sehingga bisa diajak berkolaborasi dengan pemimpinnya. Pemimpin juga tentunya mengharapkan pengikut yang memiliki potensi yang baik bagi kemajuan organisasi, mereka tentunya mengharapkan pengikut yang bertanggung jawab, kreatif dan berani untuk menerima perubahan sehingga bukan hanya pemimpin saja yang perlu up to date akan tetapi pengikut juga perlu untuk mengupdate diri sesuai dengan perkembangan yang ada.
Berbicara mengenai potensi pengikut menurut (Daft, 2018) dikatakan bahwa ada beberapa styles of followership diantaranya yaitu :
- Alienated Follower
Dimana pengikut cenderung memiliki pemikiran yang kritis akan tetapi mereka kurang aktif dalam berpartisipasi atau cenderung pasif, sehingga kurang memanfaatkan potensi yang mereka miliki.
- Conformist
Dimana pengikut tidak memiliki potensi dalam berpikir kritis akan tetapi selalu ikut serta berpartisipasi dalam menjalankan tugasnya.
- Pragmatic Survivor
Dimana pengikut cenderung tidak terlalu aktif maupun tidak terlalu pasif mereka akan bekerja sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
- Passive Follower
Dimana pengikut cenderung tidak memiliki potensi dalam berpikir kritis dan juga mereka kurang aktif dalam berpartisipasi dan memberikan kontribusi pada suatu organisasi.
- Effective Follower
Dimana pengikut cenderung lebih aktif, kreatif dan juga inovatif, pemimpin sangat menyukai gaya pengikut seperti effective follower karena mereka lebih bisa diandalkan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Jenis-jenis pengikut tentunya dapat mempengaruhi perkembangan suatu organisasi, hal tersebut tidak melulu soal pemimpinnya saja, jika pengikut memiliki potensi yang baik dalam bekerja tentunya hal tersebut juga akan berdampak pada perkembangan suatu organisasi, tentunya seorang pemimpin yang hebat juga memerlukan pengikut yang memiliki potensi dalam bekerja sehingga dapat menjadi aset bagi organisasi guna membantu pemimpin untuk sama-sama membangun organisasi agar tetap maju dan berkembang.
Referensi :Â
https://ejournal.upi.edu/index.php/insight/article/download/22347/11052